"Kami sudah memeriksanya. Tidak ada target di sini." Suara Daniel terdengar berat di seberang sambungan.
"Apakah semuanya terkendali, Daniel?" Joseph bertanya, sambil memastikan seluruh senjatanya.
"Ya. Kami berhasil menyusup ke lokasi dan hanya menemukan dua wanita yang terikat di tengah-tengah gudang."
"Baiklah. Pergi dari sana dan tunggu di sekitar sana."
"Dimengerti."
Hyeon Mi menatap ayahnya penuh tekad. "Kita pergi sekarang?"
Joseph mengangguk. "Kau dan Steve menyelinap masuk, aku dan dua orang lain menjaga di luar."
Hyeon Mi mengangguk. Dengan gerakan tangkas ia turun dari mobil dan melangkah cepat menuju bagian belakang bangunan yang dapat mereka susupi dengan mudah.
Hyeon Mi bergerak cepat, tubuhnya seolah menyatu dengan kegelapan malam saat ia menuju pintu belakang bangunan terbengkalai itu.
Joseph dan dua pria lainnya tetap berada di luar, menjaga area sekitar dengan penuh kewaspadaan.
Tekanan di udara terasa kian berat, namun Hyeon Mi sudah terbiasa dengan situasi seperti ini, situasi di mana ketenangan adalah kunci.
Sesampainya di pintu belakang, Hyeon Mi menoleh sejenak ke arah Steve, yang memberi isyarat bahwa area aman.
Ia dengan cepat menyelinap masuk ke dalam bangunan.
Dalam gelap, detak jantungnya terasa semakin cepat, namun setiap langkah yang diambilnya tetap mantap.
Ruangan di dalam terasa pengap, bau debu dan cat yang memudar menyeruak ke indra penciumannya. Gudang itu tampak benar-benar terbengkalai, dipenuhi oleh tumpukan barang-barang rusak.
Setelah beberapa saat bergerak, Hyeon Mi akhirnya tiba di ruangan di mana Helios seharusnya berada. Namun begitu ia membuka pintu yang berderit, pemandangan yang ada di depannya membuat langkahnya terhenti sejenak.
Dua kursi terletak di tengah ruangan, masing-masing dengan tali yang terlihat terpotong di sekitar sandaran kursi.
Bekas ikatan masih tampak jelas, menunjukkan bahwa seseorang baru saja melarikan diri dari tempat itu.
Jantung Hyeon Mi berdebar kencang, matanya segera menyapu ruangan mencari tanda-tanda keberadaan Helios.
Tidak ada.
Helios tidak ada di sana.
Steve mendekat dari belakang, wajahnya tegang saat ia melihat kursi-kursi yang kosong. "Mereka sudah pergi." Bisiknya. "Target melarikan diri. Para penculik kemungkinan akan bergerak." Ucapnya pada alat komunikasi.
"Dimengerti. Kami akan membantu." Suara Joseph terdengar berat.
"Helios pasti melarikan diri." Gumam Hyeon Mi, menyadari apa yang telah terjadi. Nalurinya sebagai mantan inspektur polisi langsung aktif. "Tapi ke mana?"
Saat Hyeon Mi mencoba menganalisis situasi, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki berat dari luar ruangan. Para penculik. Mereka tahu Helios dan wanita itu melarikan diri.
"Steve, kita harus pergi sekarang!" Hyeon Mi berbisik tegas, sementara langkah kaki semakin mendekat. Ia tahu situasinya semakin genting.
Para penculik jelas telah menyadari pelarian itu dan sekarang mengerahkan semua orang untuk mengejar Helios.
Mata Hyeon Mi menyapu pintu lain di sudut ruangan yang tampaknya mengarah keluar. "Mereka pasti pergi ke arah sana."
Saat itu juga, sebuah suara teriakan terdengar dari luar bangunan, semakin menguatkan dugaannya. Keadaan kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return to the World I Belong to Be
Historical FictionDOR! DOR! DOR! Suara tembakan berperedam itu membuat Hyeon Mi terhuyung. Ia yang tengah mengejar penjahat yang kabur sebelum sampai sel penjara, kini terkulai lemah di lantai apartemennya. Merasakan perutnya yang terasa panas dengan darah yang merem...