BAB ENAM BELAS

1K 112 7
                                    

Halo!
Akhirnya bisa buka wetped buat apdet. Hehe...

Tahan dulu emosinya, ya...

Lafyaaaa ❤❤❤

***

"NIKAH?!"

Teriakan Angelica membuat Raymond spontan menutup kedua telinga. Sementara Reynald mengangguk mantap dan kembali menceritakan perihal restu dari calon mertuanya. Gracia dan Tama dibuat tidak bisa berkata mendengar permintaan Reynald untuk menikah muda. Bahkan Raufa yang masih sangat muda ikut menertawakan saudaranya yang terlihat serius itu.

"Apanya yang aneh, sih?!" Reynald menggeram kesal. "Mas serius mau nikah muda sama Lili, Ma, Pa. Tadi Mas udah lamar Lili secara personal, terus juga udah ngomong sepihak sama camer. Papi Angga minta Mama sama Papa yang bantu melamarkan Lili secara resmi. Terus kami nikah. Mas bisa lanjut S-2 di Singapur sambil bantu-bantu di perusahaan. Selesai."

"Mas, tadi makannya kenyang, kan?" tanya Gracia, berharap apa yang barusan mereka dengar hanyalah gurauan semata karena Reynald belum kenyang.

"Ini apa lagi, sih, Ma?!" Reynald semakin menggerang. "Mas nggak lagi kurang makan. Udah kenyang banget. Kenapa sulit banget, sih, buat ngerti apa yang Mas minta? Mas cuma pengen nikah muda sama Lili."

"Mas...," Tama akhirnya angkat bicara, "nggak macam-macam, kan?"

"Macam-macam apa lagi, sih, Pa? Mas cuma minta dinikahin. Satu macam aja, kok." Reynald memelas, menatap semua yang ada di sana penuh harap.

"Mas hamilin anak orang?"

"Ya, Allah, Ma! Nggak mungkin Mas sampai begitu!"

Pertanyaan Gracia tidak hanya membuat Reynald terkejut, melainkan juga Raymond yang dibuat tersedak jus naga yang dibuatkan oleh Angelica tadi. Dia terbatuk keras bahkan kedua matanya memerah mengeluarkan air mata. Raufa berlari mengambilkan kotak tisu dan memberikannya pada Raymond. Dia kembali duduk di samping Tama dan menyimak obrolan serius saudaranya. Di saat Reynald kembali memelas dengan banyak alasan supaya mau dilamarkan Liliana secara resmi, Tama justru fokus pada gelagat aneh Raymond yang terlalu kentara usai mendengar pertanyaan yang dilontarkan Gracia pada Reynald.

"Terus habis ini Angel sama siapa?"

Pertanyaan bernada lirih itu membuat semuanya terdiam. Gracia menatap putrinya yang menunduk sedih. Kedua tangannya terulur untuk memeluk remaja itu dengan erat. Ketakutan putrinya untuk ditinggalkan kedua saudara yang sudah sejak kecil selalu ada untuknya terlalu jelas untuk dilihat. Bahkan sejak Raymond berterus terang mengenai hubungannya dengan Vanessa. Angelica merasa kedua saudaranya yang sudah dewasa itu diambil oleh orang lain—meski mereka adalah orang terdekatnya sendiri.

"Nggak ada yang bakal ninggalin Angel, kok. Mama selalu ada buat Angel, kan? Ada Papa dan Rauf. Mas Ray sama Mas Rey juga nggak bakalan jauh-jauh, kok." Gracia mengusap pipi putrinya yang sudah basah. "Kalau mau, Angel juga bisa ikut ke sana nanti. Tapi, masa Angel tega mau ninggalin Mama di sini?"

Angelica menarik diri, menatap semua anggota keluarganya di sana, lalu berlari ke kamar dengan cepat. Meninggalkan mereka dengan raut terkejut. Terlalu takut ditinggal sendiri membuatnya tidak rela jika sampai kedua saudara tirinya lebih dulu menikah dan fokus pada keluarga mereka masing-masing nantinya. Dia sudah telanjur dimanja dan dikelilingi oleh mereka sejak kecil. Bahkan sejak Reynald mulai berpacaran dengan sahabatnya, dia sudah merasakan ada jarak di antara mereka. Disusul oleh Raymond setelah itu. Dan kini, tiba-tiba saja Reynald mengatakan ingin menikah dan membawa Liliana ikut serta ke Singapura. Tidak lama, pasti Raymond juga akan menyusul. Tersisa dia sendirian. Dan Raufa yang masih sangat kecil.

THE ORDINARY LOVE (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang