BAB DUA PULUH SATU

990 99 3
                                    

Terima kasih sudah mampir. 

***

".... Hampir sebelas tahun lalu, pengusaha tersohor Eka Pratama mencatatkan sejarah dengan pernikahan termewah dan termegah se-Indonesia. Liputan langsung di beberapa stasiun televisi swasta—juga media asing—hingga tamu undangan berderet para tokoh terkenal. Kini, keluarga tersohor ini kembali akan mencatatkan sejarah dengan pesta pertunangan termewah dan termegah se-Indonesia untuk putra kembarnya, yaitu Raymond dan Reynald Pratama. ...."

Seorang presenter yang bertugas meliput langsung pesta pertunangan si kembar terus menceritakan perihal kemewahan dan kemegahan pesta yang diadakan oleh keluarga Pratama. Dengan berbagai kepala berita "Pertunangan Mewah Putra Kembar Eka Pratama", "Bertunangan di Usia Muda, Kembar Pratama Siap Menuju Jenjang yang Lebih Serius", "Mantan Model Remaja, Raymond dan Reynald Pratama, Kompak Janjian untuk Bertunangan dan Menikah Barengan", dan banyak lainnya.

Acara inti sudah berlangsung sekitar setengah jam lalu. Para tamu sedang menikmati jamuan serta bergantian untuk berfoto. Seperti sudah menyelenggarakan pesta pernikahan saja mewahnya. Dekorasi dengan perpaduan warna yang sangat hidup, membuat banyak tamu remaja—yang dibawa keluarga mereka—menyambilkan untuk mengunggah di sosial media. Banyak teman Raymond, Reynald, Liliana, Angelica, dan beberapa teman Vanessa yang terkejut dengan undangan pertunangan yang bisa dikatakan sedikit mendadak. Dua hari sebelum hari H. benar-benar sebuah kejutan. Bahkan sudah dibayangkan dalam waktu dekat segera berganti status dari tunangan menjadi suami-istri. Tentunya masih merahasiakan tanggal pastinya.

Liliana tampak anggun dan kesan dewasanya sangat jelas. Gaun bergaya modern serta rambut yang disanggul kecil membuat perempuan itu banjir dengan pujian. Berbeda dengan Vanessa yang dandanannya disesuaikan dengan umur. Tidak begitu terlihat dewasa seperti Liliana. Veronika sendiri yang mendandani putrinya. Dia tidak ingin ada komentar negatif mengenai dandanan Vanessa yang tidak sesuai umur. Untungnya sejauh ini memang pujian yang didapat oleh putrinya itu. Sementara itu, Raymond dan Reynald menggunakan Jas dan celana formal yang senada dengan pasangan masing-masing. Tampak menawan dan gagah di usia mereka yang baru dua puluh satu tahun. Para remaja perempuan tidak bisa menjaga mata mereka untuk tidak menatap mereka yang begitu diidolakan. Bahkan pernah dijadikan visual tokoh dalam novel—tentunya telah diberikan izin.

Vanessa tampak canggung dan tidak nyaman dengan keramaian, Raymond bisa melihat itu dengan jelas. Meski perempuan itu sudah berusaha menutupinya dengan senyuman, gerak-geriknya masih jelas terbaca dan dia seketika merasa kesal karena tamu undangan terlalu banyak. Dia tidak ingin sang pujaan hati harus terus-terusan memasang senyum terpaksa untuk menutupi kecemasannya. Berbeda dengan pasangan Liliana dan Reynald yang tidak bisa menutupi kebahagian mereka di antara banyaknya tamu. Bahkan Reynald terang-terangan memeluk pinggang Liliana saat ada yang meminta foto. Tidak seperti Raymond yang lebih mengutamakan kenyamanan Vanessa untuk tetap dengan posisi berdampingan tanpa belitan tangan di pinggang. Hanya tangan saling bergenggaman. Meski begitu, siapa saja yang melihat bisa menilai tatapan penuh arti dan penuh cinta yang mereka berdua lemparkan di sela-sela acara. Tidak banyak gaya, tapi sangat menyentuh.

Hampir dua jam kemudian para tamu sudah mulai meninggalkan lokasi pesta. Menyisakan para kenalan dekat yang masih ingin mengobrol dan mencoba menggali-gali kapan tepatnya tanggal pernikahan kedua pasangan itu akan dilaksanakan. Namun, keluarga Pratama pun pihak keluarga perempuan sama-sama bungkam dan memilih untuk membahas hal lain. Sementara kedua pasangan sudah pulang ke rumah masing-masing diantar sopir agar segera beristirahat.

***

Seminggu usai pesta mewah yang berhasil menggemparkan Indonesia, Raymond dan Reynald kembali disibukkan dengan persiapan skripsi mereka. Begitu pula Liliana yang sudah mulai menyiapkan berkas-berkas untuk mendaftar di dua universitas di Singapura. Harap-harap cemas di mana yang akan lulus. Berbeda dengan Vanessa yang tetap santai menghadapi home schooling. Meski begitu tetap saja dia masih merasa sedikit ragu untuk ikut ke Singapura dan berjauhan dengan keluarga. Belum pernah ada sejarahnya dia berjauhan dari Veronika dan Mario selain berjarak antar kota atau pulau saja. Namun, Veronika terus menguatkan putrinya itu untuk berani dan yakin akan pilihan yang sudah dia ambil.

THE ORDINARY LOVE (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang