Aku mau rajin update ToL, soalnya mau move on ke ceritanya Renaldi.
Selamat membaca! Semoga terhibur, ya. :)
***
Angelica belum pernah merasa selepas itu bergerak di ruang umum. Setidaknya sejak dua tahun terakhir. Lebih-lebih sejak Liliana semakin sibuk dengan Reynald. Hanya sekali-kali mereka bisa pergi menikmati girls time berdua dan itu pun tidak bisa lama.
Siang ini, usai berhasil ditenangkan oleh Pramudya, mereka pun memutuskan untuk makan siang di salah satu restoran dalam mal mewah di pusat kota. Perdana sejak mereka memutuskan untuk memublikasikan hubungan, namun tidak pernah menampilkan foto hingga membuat wartawan dan penggemar Angelica bertanya-tanya. Mereka mengabaikan lirikan orang-orang yang diam-diam mengeluarkan kamera untuk memotret dan mengirim ke akun gosip. Pramudya sudah tidak memikirkan itu lagi. Dia hanya ingin menyenangkan hati kekasihnya.
Usai menghabiskan makan siang, keduanya berkeliling mencari baju untuk menghadiri acara kampus. Angelica yang mendapat kabar bahwa dosen pagi tadi tidak masuk dan malam Minggu akan ada acara makrab pun senang bukan main karena Pramudya mengiakan ajakannya untuk ikut serta.
Memasuki toko baju dengan merek salah satu yang ternama di dunia, Pramudya memilih untuk duduk di kursi tunggu sementara Angelica sibuk memilih. Ponselnya bergetar singkat dua kali, menandakan ada dua pesan masuk. Nama Prisilia terpampang di layar. Sebuah foto dari akun gosip masuk. Di bawahnya ada tulisan sang adik yang mengatakan bahwa dirinya kini menjadi topik hangat. Pramudya menggeleng pelan, lalu kembali menyimpan ponsel setelah membalas dengan emotikon senyum saja.
"Ini bagus nggak, Mas?"
Suara Angelica mengalihkan tatapan Pramudya dari deretan baju di sebelah kanan. Perempuan itu datang dengan selembar gaun berwarna fanta. Tidak terlalu seksi, juga tidak begitu tertutup. Berlengan pendek dengan model off shoulder lima senti di bawah lutut. Membayangkan Angelica mengenakan gaun itu membuat Pramudya berdeham tidak nyaman. Pasti mata lelaki di sana tidak akan terputus dari kekasihnya. Namun, dia juga tidak ingin begitu posesif dan terlalu membatasi. Selama bukan hal buruk dan tidak menciptakan hal negatif untuk perempuan itu, dia tentu tidak akan melarang.
"Bagus. Cocok sama lo," kata Pramudya bersungguh-sungguh.
Angelica tersenyum senang. "Aku cobain dulu, ya," katanya, dan langsung menghilang di balik ruang ganti. Dua menit kemudian kembali keluar. "Gimana, Mas?"
Jakun Pramudya bergerak naik turun. Berdiri dari duduknya, lelaki itu merapikan rambut Angelica ke punggung dan mengangguk pelan. "Cantik. Kayaknya nggak ada, deh, baju yang nggak cocok sama lo."
Semburat merah muncul di pipi Angelica. Perempuan itu lantas kembali ke ruang ganti untuk mengenakan pakaiannya semula. Dia juga sudah memilihkan jas dengan warna senada untuk Pramudya, sekarang giliran dia untuk melihat lelaki itu mengenakannya. Harusnya mereka berganti pakaian di waktu bersamaan, namun Pramudya menolak dan memilih untuk mencobanya setelah Angelica. Sesuai bayangan, kekasihnya itu terlihat gagah mengenakan jas semi formal tersebut.
Usai membayar kedua setelan tersebut, Angelica menolak untuk diantar pulang. Dia ingin menghabiskan sehari—perdana benar-benar go public—ini dengan jalan-jalan. Lagipula mereka sama-sama sedang tidak ada jadwal kuliah. Perempuan itu bersikeras agar Pramudya membawanya ke Dunia Fantasi. Terakhir kali benar-benar menghabiskan waktu di sana adalah saat libur awal masuk SMA. Dulu lumayan sering, saat awal-awal pendekatan Gracia dengan Tama. Namun, setelahnya mereka kembali ke Singapura dan menghabiskan waktu di sana.
Sedangkan di tempat berbeda, Liliana terharu melihat rekaman amatir para penggemar Angelica yang menyebarkan kebersamaan sahabatnya itu dengan Pramudya di tempat umum. Akhirnya tidak ada lagi aksi malu-malu kucing untuk go public. Tidak lagi setengah-setengah tanpa menampilkan wajah utuh saat mengunggah foto.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ORDINARY LOVE (✓)
RomancePRATAMA #2 Baca Lost Inside Your Love dulu biar paham. :) Raymond dan Reynald Pratama adalah 'si kembar konglomerat' yang menjadi idola para remaja semenjak muncul di televisi juga majalah remaja beberapa tahun lalu. Sifat keduanya jauh berbeda; Ra...