BAB DUA PULUH TIGA

971 91 0
                                    

Terima kasih sudah mampir..

***

Seminggu menjelang pernikahan, kedua pasangan yang selalu dimabuk asmara itu pun dipingit. Si kembar tidak diperbolehkan menginap di apartemen. Semua alat komunikasi juga disimpan. Berhubung kuliah hanya tinggal mengurus skripsi—yang sudah hampir selesai—pun dihentikan sejenak. Keduanya sepakat untuk menyelesaikan skripsi yang hanya tinggal dirapikan sebelum sidang dua minggu lagi—tepatnya seminggu usai pernikahan. Setelahnya menunggu sekitar sebulan untuk jadwal wisuda serentak dengan fakultas lain di universitas tempat mereka menimba ilmu.

Reynald dan Raymond tengah bertanding permainan di playstation seri terbaru saat Angelica datang dan memberikan bingkisan untuk salah seorang dari mereka. Raymond mendengkus saat kembarannya menekan pause dan langsung membuka bingkisan dari Liliana. Sekotak kue dan sepucuk surat. Kembarannya sampai memerah membaca tulisan cinta dari sahabat adik tirinya itu.

'Kata Angel, Mas sibuk main game sama Mas Ray. Terus malamnya sudah tidur karena kangen terus sama Lili. Hehe. Lili juga kangen sama Mas. Tapi, ya, harus ditahan dulu. Jangan lupa makan, ya, Mas. Biar nggak loyo nanti di hari pernikahan kita.'

Tulisan tangan itu diakhiri dengan gambar hati. Reynald menyimpan surat tersebut ke dalam saku, lalu membuka kotak kue brownies buatan Liliana. Dia membaginya pada Raymond, Angelica, juga Raufa yang setia menonton pertandingan mereka.

"Lanjut, mainnya, Mas. Biar habis ini Rauf lagi yang main."

"Bentar," jawab Reynald. "Habisin kuenya dulu. Rauf juga makan yang banyak. Ini buatan Mbak Lili, lho."

Raufa terpaksa menurut. Padahal sejak tadi dia sudah menunggu giliran untuk bermain. Terlebih durasi permainan kedua saudara kembarnya itu sudah lama karena sengit. Dia bahkan sampai hampir tertidur karena hanya menonton.

Sementara itu di kediaman Hadiwijaya, Veronika tengah mengundang pegawai salon untuk membantu perawatan kulit Vanessa. Sudah sejak dua hari lalu dia selalu diberi luluran dan pijat kecantikan. Dia merasa lebih ringan dan kulitnya juga lebih bersih dari sebelumnya—yang sebenarnya sudah bersih juga. Hanya saja sekarang lebih berseri-seri. Otot-ototnya juga sudah lebih baikan dari sebelumnya.

Usai membersihkan tubuh, Vanessa berpamitan untuk istirahat. Dia berbaring menyamping setelah menyambar album foto dirinya dan Raymond sejak awal pacaran sampai beberapa hari lalu. Dia suka mencetak foto-foto yang berkesan dan menyimpannya. Dimulai dari foto pertama mereka, saat Vanessa masih terlalu kaku diajak duduk berdampingan.

Saat itu Raymond mengajak Vanessa makan siang di sebuah kafe yang lumayan jauh dari rumah. Selain untuk memenuhi permintaan Vanessa—menyembunyikan hubungan mereka—juga karena Raymond ingin kencan mereka memang tidak perlu waspada akan ketahuan. Dia ingin membuat Vanessa ikut nyaman dan tidak tertekan ataupun terpaksa dengan hubungan mereka. Usai makan, Raymond memperhatikan sekitar sebelum menarik pinggang Vanessa dan mengarahkan kamera pada mereka. Dia hanya menarik sedikit sudut bibir, sedangkan Vanessa dengan ekspresi terkejut.

"Menggemaskan," kata Raymond saat itu.

Vanessa tertawa mengingat momen kencan pertama mereka. Ekspresi terkejutnya malah menggemaskan di mata Raymond. Kembali membalik-balik album, lalu terhenti pada foto ciuman. Bukan Vanessa yang mencetaknya, melainkan Raymond. Lelaki itu sengaja memasang pengatur waktu dan langsung menarik Vanessa ke pangkuannya untuk berciuman. Meski kaget, tetap saja Vanessa harus menerima dan menyesuaikan gerakannya. Itu bukan ciuman pertama mereka, tapi tetap menjadi foto pertama mereka berciuman. Saat itu mereka di apartemen Raymond, pada masa ketiga bulan berpacaran.

Mengingat-ingat semua momen di foto itu membuat Vanessa semakin merindukan Raymond. Terlebih sentuhannya. Entah mengapa akhir-akhir ini Vanessa merasa seperti haus akan sentuhan Raymond. Dia sangat menikmati kebersamaan mereka yang begitu intim. Membuat dirinya sangat gerah dan segera jatuh ke alam mimpi.

THE ORDINARY LOVE (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang