Angelica baru saja selesai menjalani pemotretan untuk sampul majalah remaja. Perusahaan majalah yang cabangnya sudah berdiri di berbagai negara dunia. Wajah asli Asia dengan hiasan serta warna kulit yang selalu menjadi daya tarik masyarakat barat. Dia masih duduk di ruang istirahat sambil menggulir sosial media untuk melihat berita terbaru. Manajernya masih mengurus urusan lain dengan kru di luar. Begitu fokus melihat layar dan terpaku pada sebuah unggahan bersedih hati dari seorang Nauval.
‘Get well soon, Sayang. Aku dan Leon sedih lihat kamu kayak gini.’Sebuah foto berisi gambar istri Nauval yang tengah berbaring di brankar rumah sakit dengan selang-selang memenuhi tubuhnya. Sejak memutuskan untuk beralih dari cinta pertama, Angelica memang tidak lagi mengikuti perkembangan berita tentang Nauval. Palingan hanya menggulir beranda sosial media dan tidak terlalu mengacuhkan apa pun. Namun, kali ini unggahan tersebut malah berhasil mencuri perhatiannya.
“Nggak. Aku nggak boleh kayak gini. Dia udah nikah. Udah punya anak. Dia juga bahkan nggak suka sama aku sejak pertama bertemu.”
Menghela napas, Angelica pun keluar dari akun sosial media tersebut dan bersiap untuk keluar dari sana. Hana sudah selesai mengurus urusan dengan para kru dan langsung menyusul Angelica yang sudah lebih dulu ke mobil.
“Matthew meminta nomor ponselmu. Boleh?” tanya Hana setelah memasang sabuk pengamannya. “Dia laki-laki baik. Nggak pernah kena skandal ataupun sampai membayar wartawan untuk menyembunyikan masalahnya. Dia orang yang lurus.”
Angelica mengerut samar, sebelum menjawab, “Kalau cuma untuk berteman nggak apa-apa, Mbak. Kalau dia mau lebih, mending dari awal langsung mundur aja. Hubungan beda agama nggak akan berhasil tanpa ada salah satu pihak yang mengalah.”
Hana mengangguk setuju. Meskipun Matthew adalah lelaki baik, namun keduanya berbeda agama. Belum lagi orang tua Matthew yang pernah disorot berita sebagai sosok yang religius. “Habis ini mau balik ke kampus?” tanyanya, mengalihkan pembicaraan.
“Dosen nggak masuk. Cuma pakai e-learning.” Angelica menjawab sambil melirik ponsel. “Mbak, tolong kosongkan jadwalku seminggu ke depan, ya. Aku mau ke Singapur. Kangen Lili sama Vanes.”
Hana mengecek jadwal kegiatan Angelica sebelum mengangguk dan membacakan jadwal berikutnya setelah liburan. “Ngomong-ngomong, Vanessa belum hamil, ya?”
“Belum. Mungkin Mas Ray masih ingin menikmati waktu berduaan sama Vanes. Beda sama Mas Rey yang sejak dulu suka banget sama anak-anak. Ya, bukan berarti Mas Ray nggak suka anak-anak, tapi karena selama ini backstreet, pasti waktu mereka berduaan sangat sedikit. Jadi, ya, sekarang mereka mau menikmati dulu masa berduaan.” Angelica rasa memang begitu. Raymond sangat terlihat memuja Vanessa dan selalu ingin berduaan dengan perempuan itu. Lelaki itu pasti masih ingin menikmati berduaan dulu sebelum memiliki anak.
Begitu mobil sudah sampai di depan kediaman Pratama, Angelica langsung turun dan mengucapkan terima kasih. Hana menolak untuk mampir karena masih ada urusan lain. Sulung Hadiwijaya itu masuk setelah mengucapkan salam dan memeriksa dapur karena menghirup aroma makanan. Dilihatnya Gracia tengah menyeduh ayam kuah kuning di wajan, di sampingnya ada semur tahu juga dendeng balado yang siap untuk dipindahkan ke piring.
“Gimana pemotretan tadi, Sayang?”
“Lancar, Ma, alhamdulillah,” jawabnya sambil mencuci tangan, lalu membantu memindahkan dendeng ke piring. “Hm, Ma, besok Angel mau ke Singapur boleh?”
Gracia mengulum senyum sambil mengaduk kuah ayam. “Ngapain ke Singapur lagi? Kan baru bulan kemarin ke sana, Mbak.” Sama seperti yang diajarkan ke anak-anak, baik Gracia dan Tama pun membiasakan panggilan ‘Mas’ dan ‘Mbak’ pada anak-anak mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/268229048-288-k645844.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ORDINARY LOVE (✓)
RomancePRATAMA #2 Baca Lost Inside Your Love dulu biar paham. :) Raymond dan Reynald Pratama adalah 'si kembar konglomerat' yang menjadi idola para remaja semenjak muncul di televisi juga majalah remaja beberapa tahun lalu. Sifat keduanya jauh berbeda; Ra...