Pavel tengah menaikan beberapa tas ke atas mobil van miliknya, tetkala Leam menghampiri.
Melihat wajah sang Dominan menekuk malas, pemuda yang lebih pendek itu berusaha menghibur.
" ya ampun, Pav. Kita melakukan perjalanan untuk bersenang-senang. Kenapa wajahmu lesu begitu?. Tersenyumlah sedikit".
Yang diajak bicara justru mendengus.
"bisa gak sih, aku gak ikut?".
"tentu kau harus ikut, Man!". menepuk pelan pundak temannya. "Ayolah... Hanya dua hari. Bukan dua tahun".
Pavel kembali mendengus. Hendak menyulut rokoknya, tetkala beberapa sosok itu datang. Ia mengurungkan niat.
"hallo... Pav.. Leam..".
Sapa Dome. Yang langsung dibalas Wai oleh dua juniornya tersebut.
"auuuww.. P'Dome. Kau sudah datang? Pagi sekali?".
"oh...aku harus sedikit meneriaki mereka. Ngomong-ngomong Leam, apa mobilnya masih muat".
Leam melihat kebelakang senior itu. Ada sekitar 6 mahasiswa kedokteran tingkat 3. Dan beberapa tingkat 4.
"sepertinya kurang satu kursi Phi". Jawabnya.
"Bagaimana kalau P'Dome bareng Pavel saja. Kebetulan dia sendirian dengan Van nya".Sang pemilik mobil sedikit terkaget. Namun, tak sempat bicara. Karena Dome sudah lebih dulu menolak.
" tidak perlu. Aku bawa mobil sendiri. Aku akan menyusul bersama Prae, ley dan Nine, nanti".
Ucapnya. Sembari beranjak. Meninggalkan Pavel yang masih terdiam dengan pikirannya.
"hei Leam!". Yang di panggil menoleh. "Apa kau mencium bau sesuatu?".
Leam menatap bingung. Menghirup udara sejenak.
" ya.".
" ya?".
" bau keringatmu". Guraunya, yang langsung dapat lemparan tas dari sang teman.
" sialan kau! Aku sedang serius, kau malah bercanda".
KAMU SEDANG MEMBACA
Love possesive (END)
RomansaPavel tidak pernah tau kalau Dome, si Dokter adalah omega. Ia selalu mengira kalau pria berlesung pipi itu adalah seorang Alpha. Karena perawakannya yang tidak seperti kebanyakan Omega. Lalu, bagaimana jika ia harus terjebak dengan Dome yang sedang...