Lima anak kecil, dengan umur yang terpaut tidak begitu jauh berlarian.
Sang kakak tertua berdiri di bawah sebuah pohon. Menutup mata. sembari mulai menghiting.
Empat adiknya segera mencari tempat bersembunyi. Agar mereka tidak di temukan.
" ....delapan... Sembilan.... Sepuluh... Aku datang...".
Sang kakak tersenyum. Membuka mata. Ia terkekeh pelan saat mendengar suara tawa dari balik semak.
" Kalau kalian bersembunyi di semak-semak, nanti ada ulat bulu loh...". Ucapnya. Sedikit berteriak.
Benar saja. Sang Adik kedua, New berlari saat ia melihat hewan mungil itu.
" Aakkkkhhh..... P'Kris....".
Kris hanya bisa menggelengkan kepala. Menepuk pelan pucuk kepala adiknya.
" Kena kau...hehehehhehe".
" Yyaaaa!!! P'Kris Curang!!".
" Ohhoo... Phi tidak Curang Nong. Kau yang keluar dengan sendirinya".
New cembwrut. Menggembungkan pipinya yang sudah memerah.
" Kau bantu Phi mencari yang lain ya...".
Mendengar hal itu, Sang Adik mengangguk antusias. Tersenyum lebar.
Lima belas menit kemudian, semua sudah tertangkap.
Arthit memarahi New karena membantu kakak tertua mereka. Namun, New hanya mendengus. Tidak peduli.
Kris segera melerai. Mengajak semua adiknya ke taman belakang. Untuk Berenang.
***
Dua tahun kemudian
Sesosok anak muda tengah berjalan di gelapnya malam. Langkahnya yang lebar membawa pemuda itu ke dapur.
Ia kelaparan. Sebab beberapa hari terakhir sibuk dengan tugas sekolah.
Saat hendak kembali ke kamar, suara sang Ayah terdengar. Dari ruang baca.
Membuat pemuda itu tersenyum.
'Daddy sudah pulang'.
Batinnya. Senang.
Dengan gontai, dan mata yang masih mengantuk. Ia mendekat. Hendak menyapa.
" Kita tidak bisa menjadikan Kris Putra Mahkota".
Langkah Kris tertahan. Tepat di balik pintu.
Suara pertengkaran masih terdengar." Kau tau kan, resikonya terlalu besar".
" Walau dia anak tertua, dia tetaplah seotang beta".
Hening sejenak. Begitu juga Kris. Ia mematung.
" lalu siapa? Arthit? New?. Hanya mereka berdua yang memilihi Pheromone spesial. Walau Gulf dan Tine juga seorang Omega Dominant, keduanya tidak seperti Arthit ataupun New".
Suara perempuan bertanya.
" Aku tidak tau. Kita hanya bisa menunggu untuk saat ini".
" Sampai kapan, Sun?".
Ada sedikit jeda. Sebelum sosok yang bernama Sun, tidak lain sang Daddy, menjawab.
" Sampai mereka memiliki Mate. Aku yakin, antara anak Arthit atau New, akan memiliki Kemampuan seperti Ayah".
" sebab, sampai kapanpun kita tidak bisa membiarkan Kris mengambil alih tahta. Atau... Rakyat yang akan menderita".
Tidak ada yang berbicara lagi setelah itu. Bahkan, sosok yang dibicarakan membeku dibalik pintu. Dengan tubuh gemetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love possesive (END)
RomancePavel tidak pernah tau kalau Dome, si Dokter adalah omega. Ia selalu mengira kalau pria berlesung pipi itu adalah seorang Alpha. Karena perawakannya yang tidak seperti kebanyakan Omega. Lalu, bagaimana jika ia harus terjebak dengan Dome yang sedang...