Sesaat sebelumnya
Dor
Dor
Dor
Duar
Suara rentetan senjata terdengar. Adu tembak tengah terjadi antar dua kubu yang tak seimbang.
Pasukan Yifan mulai terpojok. Bahkan, sebelum helikopter yang membawa pasukan kerajaan turun secara sempurna.
Mereka sudah kalah hanya oleh empat Alpha Dominant disana. Sang bungsu, Sarawat bahkan sudah mengggila dengan dua laras panjang yang ia pegang.
Seolah, senjata mematikan itu hanyalah alat permainan video game
" HAHAHAHAHAHA.... MATI KALIAN!.... SEMUA MATI...".
Dor dor dor dor
Ayah Tin itu menembakan peluru dengan membabi buta. Membuat musuh terkapar. Sebagian bersembunyi. Kalang kabut.
Tay, Mew, dan Max yang memang sudah terbiasa melihat kejadian seperti itu, hanya bisa menggeleng kecil.
" jangan terlalu berlebihan, Nong".
Pemuda yang diperingati meringis kuda.
" jarang-jarang bisa bermain seperti ini, Phi".
" Kau ini... Sejak dulu, Selalu saja menganggap pertempuran sebagai permainan".
Max menghela nafas pelan. Di sahut kekehan oleh adiknya.
" Sudahlah... Yang penting, jangan ceroboh. Jika kau tidak ingin mendapat hukuman dari omegamu".
Mendengar perkataan Tay, Sarawat seketika terdiam. Ia begidik ngeri mengingat setiap hukuman yang diberikan Tine padanya.
" Tidak... Tidak.... Tidak... Tine yang marah sangat mengerikan"
Ketiga kakaknya terkekeh. Kembali serius dengan musuh dihadapan mereka.
_____
Derap langkah terus terdengar. Saling berkejaran.
Yifan menyeret sosok Pavel yang sudah tidak berdaya. Alpha itu lemas, dengan baju yang sudah berlumuran darah.
" Ayo cepat!!".
" ....uuuggghhhhh....".
Pemuda tersebut meringis. Terseok. Hanya bisa pasrah saat di seret paksa.
Dor
Dor
Dor
" BERHENTI YIFAN!!!".
Yang dipanggil menoleh. Mendengus saat melihat empat sosok mengejar.
Yifan berbelok. Menuju semak belukar. Terus berjalan. Menerobos.
" Dia mau kemana?".
Tay menatap bingung. Berbeda dengan Alpha tertua. Raut wajah Pria itu berubah panik.
" Sial... Sial... Sial...".
Max berlari mendahului.
" ada apa disana?".
" Jurang".
Jawaban Mew membuat Tay dan Sarawat berubah panik. Segera menyusul Max.
***
Pavel pov
Uuuggghhh...
Sial!
Apa yang harus kulakukan sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love possesive (END)
RomancePavel tidak pernah tau kalau Dome, si Dokter adalah omega. Ia selalu mengira kalau pria berlesung pipi itu adalah seorang Alpha. Karena perawakannya yang tidak seperti kebanyakan Omega. Lalu, bagaimana jika ia harus terjebak dengan Dome yang sedang...