Dome cemberut. Ia tidak suka pemandangan dihadapannya.
'apa-apaan itu'.
Omega tersebut menatap marah puluhan Omega, Beta, bahkan Alpha yang tengah mengelilingi seorang pemuda.
Siapa lagi kalau bukan Pavel.
Tapi, Dominant tersebut seolah tidak peduli. Ia sibuk memperbaiki beberapa motor besar dengan temannya.
" Phoom... Sayang....".
Dome memanggil. Sedikit berteriak. Berharap orang-orang disana tau kalau Pavel adalah miliknya. Walau, Pemuda manis itu harus setengah mati menahan malu.
' Pavel milik ku! Hanya milik ku'.
Batinnya. Bertekad.***
Pavel pov
Aku tidak tau apa yang merasuki Phi Dome. Tapi... Aku sangat senang melihat tingkahnya sekarang.
Sebenarnya, sedikit terkejut saat mendengar panggilan Omega manisku itu.
Kedua pipi chuby nya bahkan menggembung saat berjalan mendekat. Memeluk manja lenganku. Rasanya ingin sekali ku gigit.
Ahhh... Sabar Phoom... Sabar...
" Babby...".
Ia masih cemberut. Mendengus.
" Ada apa Sayang? Kau merindukanku....Ouch...kenapa kau mencubitku...".
" Berhentilah tebar pesona!".
Huh? Tebar peslona?
Kulirik sekitar.
Sial! Sejak kapan ada banyak Alpha dan Beta di sini?
Apa mereka sedang melihat Domie ku...?
Kalau berani, akan ku congkel kedua mata mereka!!
" Bukan Para Alpha itu, Phoom... Huh!!!".
" Huh?".
" Maksud P'Dome... Para Omega yang sejak tadi mencoba mencari perhatianmu, Pav".
Pavel pov end
***
Author pov
Laem datang. Memberi wai.
" Sawandee... Phi..".
Dome mengangguk. Sekilas.
" Omega? Omega mana?".
Laem menghela nafas pelan. Tak habis pikir dengan temannya.
" Kau tidak melihat mereka!!".
Dominant itu menggeleng. Melirik ke arah yang di tunjuk Laem.
" Satu-satu nya Omega yang kulihat ada di depanku. Kenapa aku harus melirik yang lain...".
Ucapnya. Membelai lembut pipi Dome yang sudah memerah.
" Dasar bucin!".
" Hehehe...".
Laem memilih pergi. Dari pada menjadi nyamuk di antara dua sejoli tersebut.
" Babby... Kok kamu bisa ada di sini? Kuliah mu sudah selesai?".
Dokter itu menggeleng. Menunduk. Memainkan ujung baju yang dipakai Pavel.
" Aku... Merindukanmu..".
Pemuda dihadapannya tersenyum lebar. Tangannya terjulur. Mengusap surai Omeganya.
" Aku juga sangat merindukanmu... Sayang..".
KAMU SEDANG MEMBACA
Love possesive (END)
Roman d'amourPavel tidak pernah tau kalau Dome, si Dokter adalah omega. Ia selalu mengira kalau pria berlesung pipi itu adalah seorang Alpha. Karena perawakannya yang tidak seperti kebanyakan Omega. Lalu, bagaimana jika ia harus terjebak dengan Dome yang sedang...