Mommy New

3.9K 282 4
                                    

Pavel mendengus marah. Menatap tajam enam bodyguard yang sejak tadi mengawalnya.

Lebih tepat, membawanya dengan paksa dari condo Nine.

' pergilah! Aku yang akan menjaga Dome'. Ucap Omega mungil itu tetkala beberapa bodyguard datang.

' tapi Phi...'.

' aku tau kau menghawatirkan Dome'.

Pavel menunduk. Menatap lamat sosok yang masih tidur layaknya bayi.

'Aku juga! Dome sudah seperti keluarga bagiku. Saudara, dan juga teman'.

Alpha itu akhirnya mengangguk.

' jika ada apa-apa, tolong kabari aku P'Nine'.

Nine tersenyum kecil. Menatap sosok yang tengah dikawal.

' Pav...'.

Pavel menoleh tepat diambang pintu.

' aku tidak peduli kau seorang Alpha Dominant atau apapun itu'.
Ucap Nine.

' Aku tidak peduli kau anak orang kaya. Bahkan presiden sekalipun'.
Tegasnya.

' aku tidak peduli jika kau seorang playboy atau penjahat'.

' karna yang ku pedulikan hanya Dome. Saudaraku'.

Sang Alpha mendengarkan dengan serius.

' jika kau berani menyakiti saudaraku, Aku sendiri yang akan datang untuk membunuhmu! Camkan itu!'.

Pemuda bebadan kekar itu tersenyum kecil.

' tidak akan pernah Phi! Aku berjanji akan menjadikan Phi Dome Omega paling bahagia di Dunia'.

Nine terkekeh.

' kunantikan janjimu'.

***

Pavel menatap heran Mansion mewah itu. Ia sudah sering ke sini. Jadi pemuda tersebut paham apa yang berbeda dari kediaman Ruangroj hari ini.

 Jadi pemuda tersebut paham apa yang berbeda dari kediaman Ruangroj hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Kenapa banyak sekali penjaga?'

Ya. Tidak seperti biasanya. Rumah utama Ruangroj terasa lebih ramai. Ada beberapa bodyguard asing yang bahkan Pavel tidak pernah melihatnya selama ini.

Ia terus berjalan mengikuti arahan pengawal. Melewati setiap ruangan. Menuju ruang santai di halaman belakang.

Namun, sepanjang ia melangkah, sosok-sosok asing justru semakin banyak.

'Ada yang tidak beres'. Batinnya.

" Khun Pavel".

Alpha itu menoleh. Sesosok pria berbadan kekar mendekat bersama beberapa pemuda di belakangnya. Memberi hormat.

Love possesive (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang