Van itu sampai di depan pintu Hottel.
Jika ada yang melihat, pasti mereka berfikir ada orang gila yang menerobos masuk.
Berbeda dengan dua sosok yang sejak tadi sudah menunggu. Mereka segera membuka lebar-lebar pintu. Membiarkan mobil Van tersebut masuk ke dalam Lobby.
Ya, mobil itu tidak berhenti di depan Lobby. Melainkan masuk ke Lobby.
Tok...tok...
Knot mengetuk pelan. Kaca mobil sedikit turun. Hanya sedikit.
Walau begitu, aroma menyengat langsung menyeruak keluar." bagaimana?". Tanya Pavel.
" maaf Tuan. Kami tidak bisa mengusir mereka semua". Knot melapor dengan ekspresi menyesal.
"Sebagai gantinya, Saya sudah mengisolasikan para Alpha ke gudang belakang. Sedangkan para tamu, kami menghimbaukan pada mereka untuk tidak keluar kamar. Karena alasan penyemprotan cairan pembersih".
Walau sedikit kecewa, Pavel mengangguk. Ia paham jika perintahnya terlalu sulit. Dalam hati, pemuda tersebut bersyukur karena malam sudah sangat larut.
" ugghhh.... Sial!".
Knot dan Prem terdiam mendengar Tuan Mudanya mengumpat. Sebelum akhirnya pintu Van terbuka sepenuhnya.
Hanya beberapa Beta dan Omega yang berada di sana. Semua langsung terpaku tetkala melihat pemandangan itu. Tak ada yang berani bertanya.
Pavel keluar menggendong Dome layaknya bayi koala. Sang Dokter benar-benar sudah kehilangan kendali pada tubuhnya.
Dan sekarang, ia sibuk menenggelamkan wajah di leher Pavel. Menghirup dalam-dalam aroma Alpha itu."ugghh..".
Knot dan yang lain segera menutup hidung, tetkala menyadari kalau feromon dari sosok yang di gendong Tuan Mudanya sangatlah kuat.
" bersihkan semuanya. Jangan biarkan siapa pun mencium feromon OMEGA KU. Tuang parfum. Buka jendela. Atau apapun!". Perintah Pavel. Tegas.
" dan satu lagi. Jangan biarkan seorang pun mendekati ruangan ku. Kosongkan lima lantai terasas. KALIAN MENGERTI?!".
" MENGERTI TUAN MUDA!". Semua menjawab serempak.
Pemuda tersebut segera beranjak. Menaiki Lift yang hanya di khusus kan untuknya.
Dari Lobby, semua karyawan masih terdiam. Sebelum akhirnya Preem sadar kalau mereka memiliki banyak pekerjaan.
" ayo...ayo...ayo... Sebelum Tuan Muda marah! Kita punya tugas yang sangat banyak".
Malam itu, seluruh pegawai sibuk. Para Alpha yang berada di dalam gudang hanya bisa menunggu hingga tertidur.
Tapi, mereka tidak menyadari. Ada satu tamu yang melihat semuanya. Tamu yang sejak tadi menyunggingkan senyum lebar miliknya.
***
Pavel meletakan Dome di atas kasur King Size miliknya. Ia sedikit kewalahan tetkala Pria tersebut memeluk erat lehernya.
" P'Dome.... Sadarlah! Phi...".
Tak ada sahutan. Alpha beranjak. Berniat menghubungi dokter. Namun, tarikan Dome sudah membuatnya ikut berbaring di atas kasur. Dengan si Dokter di atas tubuhnya.
" kenapa Dia bisa kuat sekali? Sial!".
Ia berusaha memberontak. Namun, Dome justru menarik bajunya hingga sobek. Pria tersebut kini sibuk menjelajahi setiap jengkal badan Pavel. Menciuminya.
" aaahhhh... Enak sekali. Lagi... Lagi...".
" ughh... Siapa yang tidak akan terangsang jika dalam situsi seperti ini. Sial!".
Entah sudah berapa kali ia mengumpat. Pikirannya sudah tidak fokus. Semakin lama, feromon Dome semakin kuat. Membuat libido nya naik. Apalagi, dengan tampilan Omega di depannya.
Bibir menggoda. Wajah semerah tomat. Tatapan horny. Jangan lupakan bokong sintalnya yang terus menggesek Pavel junior.
" ahk! Persetan dengan semuanya!".
Pavel menyerah. Ia mendorong tubuh Dome. Menaruh sepenuhnya dalam kungkungan.
" aku harap setelah ini kau tidak akan kabur, Phi".
Ia melepas seluruh feromonnya, yang sejak tadi ia tahan mati-matian. Membuat tubuh Dome menggila.
***
Di lantai 56, Knot dan Preem mengontrol ke adaan. Siapa tau ada pengunjung yang naik ke sini.
Sebelumnya, ia sudah menyuruh beberapa pegawai untuk memasang tanda 'DILARANG MASUK', pada beberapa tangga.
" ugghhh... Knot! Kenapa disini penuh dengan Feromon Tuan Muda?". Tanya Preem. Ia menyadari kalau ruangan tersebut sudah mirip sauna Feromon.
" kau benar. Mungkin ini sebabnya Tuan Muda menyuruh kita mengosongkan lima lantai teratas".
" Ku dengar Feromon Alpha Dominan sangat kuat. Tapi aku tidak pernah berfikir akan sekuat ini. Sebaiknya kita segera turun. Aku mulai pusing".
Mereka beranjak. Meninggalkan lantai dalam kesenyapan.
###
KAMU SEDANG MEMBACA
Love possesive (END)
RomancePavel tidak pernah tau kalau Dome, si Dokter adalah omega. Ia selalu mengira kalau pria berlesung pipi itu adalah seorang Alpha. Karena perawakannya yang tidak seperti kebanyakan Omega. Lalu, bagaimana jika ia harus terjebak dengan Dome yang sedang...