Dua minggu kemudian
Kediaman Ruangroj terlihat begitu ramai. Semua keluarga tengah berkumpul. Tak terkecuali Athit. Sang Ratu Thailad beserta putranya.
Dew.
" Huuaaaaa.... Bisakah kita tidak pergi? Aku tidak mau pergi....hiks...hiks...".
New menangis. Memegangi lengan Dome begitu erat.
Sejak satu jam lalu, Nyonya Poramphoom itu menangis. Menolak untuk kembali ke Singapore.
" Kau bisa datang kapanpun kau inginkan, Newwie. Tapi, saat ini kita harus kembali. Menyelesaikan beberapa masalah perusahaan".
Bujuk Tay.
" kau saja yang menyelesaikannya. Aku tidak mau jauh-jauh dari menantu juga cucuku".
Ya.... Seminggu lalu, Dome dinyatakan positive hamil oleh Dr.Phana.
Hal itu sontak membuat kehebohan di seluruh keluarga besar Pavel. Mark. Juga Tin.
Bahkan, New membeli sebuah Kapal pesiar mewah sebagai hadiah untuk cucunya yang belum lahir.
Tul meliburkan seluruh karyawannya sebagai bentuk perayaan. Juga pesta besar-besaran di setiap Negara.
Tine dan Gulf membeli pulau buatan. Membangunnya daratan tersebut dengan Villa mewah. Wahana bermain. Hingga kebuh.
Arthit bahkan lebih heboh. Sang Ratu itu turun ke jalan secara langsung. Membuka tempat makan grayis selama seminggu yang jumlahnya lebih dari sepuluh ribu di seluruh daratan Thailad.
Dome hanya bisa melongo melihat kegilaan keluarga Alphanya. Ia sudah terlalu banyak terkejut sejak kejadian di pulau itu.
Bahkan, Omega tersebut hampir saja pingsan saat mengetahui kalau Pavel adalah Pangeran Thailand.
" Aku juga tidak mau pulang".
Max, terlihat hampir menangis. Meremas frustasi rambutnya yang sudah berantakan.
" Tapi Sayang...".
" Berhentilah bicara, Max".
Dominant tersebut hanya bisa pasrah. Apalagi, saat omeganya sudah keras kepala seperti ini.
" Aku juga. Boleh ya?".
Tine. Sang bungsu memohon. Menatap Alphanya penuh harap. Sontak membuat Sarawat menghela nafas.
" Bagaimana kalau ku pindahkan saja pemerintahan ke tempat ini sementara waktu. Jadi, aku bisa mengatur kerajaan dari sini".
Semua Alpha seketika melongo dengan perkataan Arthit. Termasuk Dome.
Berbeda dengan Omega lain yang tersenyum lebar. Mengangguk setuju.
" Woooaaahhhh... Ide yang bagus Phi".
Dukung New.
" kita akan memanjakan Dome setiap hari".
Tul tertawa senang.
" Bahaimana kalau kita belanja setelah ini?".
Usul Gulf.
" Haruskah aku menyuruh Pengawal menyiapkan kontainer?".
Tukas Tine. Bersemangat. Membayangkan banyaknya hadiah yang harus mereka beli untuk sang calon cucu.
Dome yang sejak tadi hanya menyimak, sekeyika merasa ngeri dengan keluarga ini.
'kurasa aku akan gila'.
Batinnya. Mulai frustasi.
Tapi, pemuda tersebut harus segera menyelesaikan semua kegilaan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love possesive (END)
عاطفيةPavel tidak pernah tau kalau Dome, si Dokter adalah omega. Ia selalu mengira kalau pria berlesung pipi itu adalah seorang Alpha. Karena perawakannya yang tidak seperti kebanyakan Omega. Lalu, bagaimana jika ia harus terjebak dengan Dome yang sedang...