" Khun Mueng.... Khun Dong... ".
" Khun Mueng... Khun Dong...".
Dua sosok yang dipanggil berlari dari arah taman belakang. Sedikit tergopoh.
" Ada apa? Kenapa kalian rubut sekali?".
" Ugghhhh... Kenapa pekat sekali di sini?".
Mereka segera menutup hidung. Terkejut dengan ruang tengah yang sudah mirip sauna Pheromone.
Beberapa pelayan beta bahkan terlihat sempoyongan.
" Apa yang kalian tunggu!! Cepat buka pintu dan Jendela!! Lakukan apapun agar semua Pheromone ini bisa keluar". Perintah Uncle Dong.
Semua pelayan segera sigap. Bahkan ada yang membawa kipas angin raksasa.
Berharap udara di ruangan tersebut lebih baik.
" Bagaimana bisa sepekat ini?".
Bibi Mueng menggeleng kecil.
" Haruskah kita ke atas?".
" Sepertinya".
Mereka berdua berjalan menaiki tangga. Menutup hidung dengan sapu tangan seadanya.
Dua pelayan itu sedikit terkejut saat melihat kedaan lantai atas.
Pheromone di sana jauh lebih pekat. Bercampur antara aroma Mint, Mawar, juga Intimidasi yang kuat.
Membuat siapa pun yang tidak bisa mengontrol dirinya akan terbuai.
Bahkan Uncle Dong sendiri.
Jika bukan sebab ia sering mencium aroma Dome, ia pasti sudah ikut menggila.
" Ahhhh... Lihatlah!".
Ucap Bibi Mueng.
Menunjuk pintu kamar yang sedikit terbuka.
" Sebaiknya cepat kau tutup! Semua Pheromone ini mulai membuatku pusing".
Wanita itu mengangguk.
" Ayo turun!".
Mereka pun turun. Sebelum sang Tuan Muda menyadari kehadirannya.
***
" Ugghhhh... Ph... Phoom... Sudah pagi... Akkhh..".
Ucap Dome. Di sela lenguhannya.
Namun, sosok yang sejak tadi memilin nipplenya seolah tak peduli.
Ia bahkan lebih semangat mendorong juniornya semakin dalam ke lubang Dome.
" Uuggghhh...haahhh...haaahhh..".
" Akkkhhh...hhhmmmppp".
"Haahhh....haahhh...haaahh...".
KAMU SEDANG MEMBACA
Love possesive (END)
RomancePavel tidak pernah tau kalau Dome, si Dokter adalah omega. Ia selalu mengira kalau pria berlesung pipi itu adalah seorang Alpha. Karena perawakannya yang tidak seperti kebanyakan Omega. Lalu, bagaimana jika ia harus terjebak dengan Dome yang sedang...