Diculik

1.4K 129 2
                                    

Dome sedang berada di dorm lamanya. Menemani para petugas yang tengah memindahkan barang. Memasukannya ke dalam mobil box.

" Yang sebelah sana juga, Pak. Kalau kardus yang sudah di tandai itu, tolong dikirimkan ke dinas sosial".

Petugas pindah rumah mengangguk. Segera melakukan perintah.

Sebenarnya, Dome tidak diperbolehkan melakukan hal tersebut.

Tapi, setelah melalui banyak permohonan yang ini. Juga yang 'itu', serta sedikit memaksa dan merengek. Pavel hanya bisa menyerah.

'tapi... Phi harus segera kembali. Atau aku akan mengurungmu, jika aku sampai tidak menemukanmu saat aku pulang'.

Pemuda manis itu tersenyum kecil setiap mengingat ancaman Alphanya.

' Dia berlebihan'. Batinnya. Dan entah mengapa, ia bahagia.

Tok...tok...tok...

Lamunan Dome terhenti saat suara ketukan terdengar.

" Khun Dome, ada seorang pria yang mencari Anda".

Ucap seorang petugas. Kedua alis pemuda itu bertaut.

'Siapa? Mungkinkah Joong? Sial!'.

Baru saja ia hendak bersembunyi, tetkala sebuah suara menyapa.

" Apa kau tidak merindukan kakak mu, Domie...".

Manik hitam Dome membulat. Menatap tak percaya sosok yang baru saja bicara.

" Phi Khai...".

Ia berteriak girang. Memeluk erat sang kakak.

" Ternyata kau masih saja seperti bocah".

Omega itu cemberut. Membuat Khai tertawa.

" Kapan Phi Khai datang?".

" Baru saja".

Mereka berpindah. Duduk di sofa.

" Kau pindah? Kemana? Kenapa kau tidak mengatakan apapun padaku".

Khai berpura-pura ngambek. Melipat kedua tangan di depan dada.

Dome terkekeh. Kembali memeluk kakaknya.

" Maaf... Domie lupa...hehehe".

" Lupa ya.... Atau... Ada Alpha yang sudah menguasai otak kecilmu".

Seketika tawa sang adik terhenti. Wajahnya berubah merah. Membuat Khai, mau tidak mau tertawa lepas.

" Siapa itu? Apa Phi tau orangnya?".

Doma masih terdiam. Menyikut perut kakaknya.

" Phii...."

" Hhahahahahha... Manis sekali... Babby nya Phi Khai..".

Gemasnya. Mencubit pipi sang Adik. Yang justru semakin menggembung. Cemberut.

" Phi tinggal dimana? Mau ikut Dome? Nanti...".

" Tidak. Phi punya banyak pekerjaan. Jadi, P'Khai tidak bisa ikut denganmu. Lagi pula...".

" Lagi pula...".

Khai tersenyum. Mengacak surai adiknya.

" Phi takut mengganggu malam romantis kalian...hihihi..".

" Phi Khaiiiii.....".

" Hahahhahaha...".

Gelak tawa semakin kencang. Berbanding terbalik dengan Dome. Wajah pemuda manis itu sudah seperti kepiting rebus sekarang.

Love possesive (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang