He is sick?

4.3K 298 6
                                    

Pavel menatap lamat wajah Dome yang memerah. Keringat bercucuran. Bibir bengkak. Dan KissMark di sekujur tubuhnya.

" uuuggghhhh...".

Omega itu menggigit bibir bawahnya tetkala menggerakan pinggul.  memasukan Junior sang Alpha kembali ke lubangnya.

Ya... Posisi Dome kini masih berada di atas tubuh Pavel.

Alpha itu memang sengaja membiarkan sang Dokter melakukan apapun yang ia mau.

" Pelan-pelan... Phi ". Ucapnya lembut. Seraya membelai pipi Cubby pemuda diatasnya.

Sang Dominant melenguh kecil. Ia bisa merasakan Juniornya terjepit. Hingga melepaskan muatan di dalam rahim Omega tersebut.

" Haaa.... Haaa.... Hhhnnnnggghhh....".

Nafas Dome terengah-engah. Tubuhnya jatuh diatas dada Pavel. Tak peduli dengan cairan lengket yang membasahi keduanya.

" kau hebat sekali.... Phi...".

Pavel kembali membelai pipi Dome. Membiarkan penuda tersebut menikmati setiap sentuhan.

" ... Apa kau tidak kelelahan? Kenapa Feromone mu belum juga stabil?".

Alpha itu mulai khawatir. Yang ditanya justru sibuk menciumi setiap lekuk otot bisep pasangannya.

' kenapa dokter itu belum datang?'

Saat Pavel hendak meraih smartphone, sebuah suara terdengar.

" Permisi....".

Sesosok pria muncul. membawa sebuah tas di punggung.

" Anda pasti Khun Pavel yang menelfon saya?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Anda pasti Khun Pavel yang menelfon saya?!".

Sang Dominant mengangguk kecil.
Tatapannya seolah berkata.

'siapa kau?'.

" Saya Dr.Yo. Dokter pribadi Dome".

" Ohhh...".

Dome yang menyadari adanya pria asing disana, langsung memeluk possesive Pavel. Menatap sosok tadi dengan marah.

' Alpha ini milikku!'. Batinnya.

" Tenang, Dome. Aku Dr.Yo! Kau ingat?! Aku tidak akan tertarik dengan Alphamu".

Pavel menatap sosok dihadapannya dengan sedikit malu karena posisinya saat ini.

Dua tubuh telanjang. Hanya tertutup selimut. Dan juniornya yang masih di dalam lubang Dome.

" Maaf... Sebaiknya Anda tidak membuka selimutnya". Bisiknya. Pelan.

Sang Dokter, bukannya merasa canggung. Ia justru tersenyum lebar. Seolah tengah mendapatkan kesempatan langka.

" ... Aaaa.... Ok... Ok.. !".

Love possesive (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang