10. AILEEN & REGAN

296K 29.2K 2.3K
                                    

Happy reading bby😚




🍂🍂🍂🍂


"Iya neng, disini sebulan 400 ribu. Tapi tempatnya kecil, cuman ada satu kamar tidur, toilet dan ruang dapur, gak ada ruang tamunya." ujar seorang wanita pada seorang gadis berseragam abu putih.

"Gapapa bu, gapapa. Saya bersyukur banget udah ada kamar sama toiletnya, jaman sekarang mana ada kontrakan murah tapi lengkap dapur." balas gadis itu semangat.

"Jadi eneng mau ambil satu?" gadis itu mengangguk antusias.

"Oke lah, nanti ibu beresin kamarnya dan eneng tinggal datang kesini aja buat mindahin barang-barang." balas ibu-ibu itu tak kalah antusias.

"Makasih, ya bu. Oh iya perkenalkan, nama saya Aileen." si ibu meraih tangan Aileen dan menjabatnya.

"Saya Wati neng, yaudah saya mau mulai beresinnya dulu, ya."

Aileen mengangguk, gadis itu masih berdiri di posisi yang sama dengan mata yang tak lepas memandangi bu Wati.  Perlahan tangannya bergerak pelan mengelus perutnya, dalam hati dia bersyukur Tuhan telah membukakan jalan kebebasan untuknya, semua memang butuh usaha karena yang namanya keberhasilan tidak ada yang instan.

Aileen mendekati bu Wati, "Kalau begitu saya pulang dulu ya, bu. Tapi sebelumnya saya mau nitip ini, barang-barangnya saya cicil sedikit-sedikit nanti."

"Ohh boleh-boleh, hati-hati ya neng." balas bu Wati ramah.

Wanita yang menyandang kepala empat itu memberikan kunci kontrakannya pada Aileen, sedangkan dirinya membawa kunci duplikat yang nantinya di gunakan untuk keperluan mendesak. Aileen sendiri mulai keluar dari gang sempit tersebut setelah mendapatkan kunci dari bu Wati, dia juga telah membayar rumah kos selama satu bulan kedepan.

"Sekarang saatnya kita cari pekerjaan nak, jangan rewel ya." gumamnya pelan, gadis itu tersenyum memandang perut datarnya.

Kadang Aileen memang kerap kali merasakan nyeri pada bagian pinggangnya, atau pada area bawah perutnya. Mual dan pusing pun dia rasakan, namun semua itu di makluminya karena begitulah resiko bagi perempuan yang tengah mengandung. Kadang juga Aileen kelabakan sendiri jika sudah merasakan ada yang bergejolak di perutnya, apalagi ketika dia sedang bersama para sahabat. Dia takut Airish, Vinda dan Mona mengetahui dirinya tengah hamil.

Akhir-akhir ini Aileen juga terus terbayang-bayang dengan wajah tampan Regan, padahal sebelumnya dia tidak pernah memikirkan laki-laki yang berstatus sebagai kekasih kembarannya itu. Mungkin ini pengaruh kehamilannya, mengingat yang dia kandung adalah benih dari Regan, jadi secara tidak langsung keberadaan Regan cukup berpengaruh bagi anaknya.

*****


2 hari kemudian
08.53 PM.

Aileen berlari dengan nafas ngos-ngosan. Gadis itu sempat dikejar oleh orang-orang berbadan tegap, sebenarnya dia sudah bisa menebak siapa yang mengejarnya tadi, mereka adalah anak buah papa dan kakeknya. Aileen tidak tahu dimana salahnya, tapi melihat ada bodyguard-bodyguard sang tetua rumah membuatnya harus waspada, waspada dengan apa yang akan terjadi di rumah nanti.

Aileen mengambil napas dalam-dalam dan menghembuskannya pelan, memejamkan mata sejenak dengan tangan kanan yang sudah menggenggam gagang pintu. Gadis itu membuka matanya dan mulai menekan si gagang hingga pintu terbuka, betapa terkejutnya dia ketika pintu terbuka lebar seluruh anggota keluarga tengah menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa dia baca.

"Ka-kalian kenap-"

Plak!!

"MASIH PUNYA MUKA KAMU PULANG KE RUMAH INI HAH?!" bentak Pram murka.

AILEEN & REGAN [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang