Hahahah, kasihan banget nunggu, okey baiklah aku akan memberikan kalian doublean part ya, bacanya pelan-pelan, dinikmati dikomeni, jangan mentang-mentang dikasih double langsung gas pol, awas ye. Tapi setelah ini aku akan update lagi mungkin hari selasa malam rabu karena ada sibuk, gak sempat pegang wattpad.
Jangan marah, ceritanya sudah hampir menuju end kok, sisa beberapa part lagi, nikmati saat-saat terakhir, yang belum vote dari awal yuk divote dulu.
Happy Reading, ku mengkarantina diri dulu dari wp👍💋💋
🍂🍂🍂🍂
Setelah kepergian Rama dan Airish mereka semua masih diam mematung, prihatin dengan kedua sahabat mereka. Entah apa yang akan dilakukan Rama demi membatalkan perjodohannya, mereka harap Airish tidak menjadi korban. Tapi berbeda dengan Aileen, Vinda dan Mona, isi otak mereka sama.
"Aku harap Rama gak kenapa-kenapa, kasihan dia..." ucap Aileen pelan diangguki kedua sahabatnya secara kaku.
Semua menoleh kearah ketiganya, "Lo ngapain khawatirin Rama?" tanya Regan sinis.
"Ciyeeee cemburuuu!!!" goda Ares dan Abi bersamaan.
"Diam!"
Mendengar nada dingin keluar dari mulut Regan membuat keduanya terdiam, "Se-sebenarnya, Airish itu master Taekwondo. Aku cuman takut Rama babak belur dihajar sama dia." jawab Aileen.
"APAA??!"
Ragil menepuk-nepuk pundak Abi dan Ares. "Lo berdua!! Kalau gak mau Rama koit sekarang juga cepet kejarrrr!!!!" serunya setengah mendorong-dorong badan keduanya.
Ares dan Abi tampak bingung namun setelah itu mereka benar-benar pergi dengan buru-buru. Kini didalam apartemen Regan hanya tersisa si pemilik, dan juga empat orang yang masih tinggal. Mereka melanjutkan obrolan yang sempat tertunda tadi, disela-sela pembicaraan Aileen terpekik begitu merasakan bayi dalam perutnya menendang begitu kencang.
"Aakhh!!"
Regan panik, "Lo kenapa?" tanyanya khawatir.
Aileen menggeleng singkat, "Dia cuman nendang kenceng banget," jawabnya.
Aileen membuka selimut yang membalut tubuhnya, melupakan bekas merah yang menghiasi area leher, dada dan lengannya. Sontak keempat teman mereka melotot tak percaya, menatap sepasang suami istri itu dengan tatapan horor.
"Gan, l-lo berarti beneran udah gak perjaka?" tanya Juan ngawur, satu keajaiban Juan berbicara kaku.
"Gue deg-degan anjing," aku Juan jujur.
Regan menoleh sinis seraya menoyor kepala Juan, "Lo mikir pake otak, jangan pake dengkul. Lo pikir apa Aileen bisa hamil kalau gue masih perjaka?" semburnya.
"Hiiiiii!!!! Regan KDRT sama Aileeeennn!!!" pekik Vinda histeris.
Gadis itu memperhatikan bekas-bekas kemerahan ditubuh Aileen dengan saksama, hal itu membuat Regan sadar maksud Juan tadi apa.
Bodoh banget gue, setan!!
"Hayoooo, lo habis mantap-mantap yaaaa??!!!" goda Ragil sembari menaik turunkan alis.
"Bukan urusan lo!"
"Wahh gue kira lo belok dulu, dingin, ketus, giliran punya cewek bodi rata macam Aurel. Ternyata lo bisa mesum juga." celetuk Juan sembari tersenyum menggoda.
Regan mendatarkan wajahnya sembari menyelimuti tubih Aileen lagi, meskipun gerah Aileen tetap memakainya karena demi apapun dia malu sekali, karena kecerobohannya dia jadi bahan ledekan. Bisa dipastikan wajah Aileen sudah memerah layaknya tomat.
KAMU SEDANG MEMBACA
AILEEN & REGAN [TELAH TERBIT]
Teen Fiction#1 in roman Agustus 2021 #1 in pregnant juli 2021 #1 in toxicfamily Juli 2021 #1 in tanggungjawab Agustus 2021 #1 in mba Agustus 2021 #1 in chicklit Agustus 2021 #1 in getaran Agustus 2021 #2 in romance Agustus 2021 #2 in getaran Agustus 2021 #2 in...