Hai hai haiiiii😀
Kudatang membawa serentet kalimat yang menurutku sendiri acakadul alias berantakan huahahaha, maklum ya, ngantok saya🙂Semoga kalian suka sama part hari ini aminnnnn🐼
Pyread syg❤
🍂🍂🍂🍂
Sore ini adalah sore yang paling melelahkan untuk Aileen maupun Regan, sebab sejak dari pukul setengah sebelas tadi mereka benar-benar disibukkan dengan kegiatan bersih-bersih Apartemen, masalahnya aparptemen milik Regan itu sudah lama terbengkalai, terakhir dikunjungi adalah awal kenaikan kelas sebelas, satu tahun lalu.
Regan menjatuhkan tubuhnya diatas sofa yang sedang diduduki oleh Aileen, menyenderkan kepalanya di sandaran sofa sambil memejamkan mata. Menikmati rasa lelah yang didapdatkannya, namun rasa lelah itu hilamg seketika saat melihat apartemennya yang bersih dan nyaman, semua tersusun rapi ditempatnya.
Aileen bangkit berdiri, berinisiatif membuatkan minum untuk Regan, "Regan kamu mau minum apa?" tanya Aileen.
Regan membuka matanya lalu memusatkan perhatiannya pada Aileen. "Air dingin aja." jawabnya.
Sebenarnya minuman favorit Regan ketika dilanda lelah dan penuh keringat adalah soda, namun karena dikulkasnya tidak ada soda jadi Regan mengatakan hanya Air putih dingin. Tidak mungkin jika dia menyuruh Aileen turun kebawah untuk membeli soda, karena letak minimarket adalah di lantai dua sedangkan mereka tinggal di lantai delapan.
Beberapa saat kemudian Aileen datang dengan es teh di tangannya, dia cukup menyadari jika Regan bukan tipikal orang yang suka meminum air tanpa rasa, buktinya laki-laki itu pernah meminum minuman keras alias vodka sehingga membuatnya mabuk sampai tidak sadar melakukan perbuatan tak senonoh padanya, intinya Regan itu bukan tipikal laki-laki baik maupun berandal. Sewajarnya saja.
Semasa sekolah dia juga sering mendengar nama Regan dan teman-temannya di panggil ke ruang BK karena ketahuan bermain di club malam serta mabuk-mabukan. Regan memang di bebaskan oleh Ayah maupun Bundanya, tapi kebebasan itu dibatasi, tidak sampai berlebihan. Maka dari itu jika melihat sifat Regan sekarang, mungkin orang tidak akan percaya bahwa ternyata kelakuan Regan itu urakan.
"Kok teh?" tanya Regan heran, pasalnya dia tadi meminta air putih dingin.
"Pengen," jawab Aileen beralibi.
Regan hanya mengangguk lalu meneguk es teh yang diberikan oleh Aileen, sangat segar, dia memaklumi karena Aileen tengah hamil, siapa tahu perempuan itu tengah ngidam minum es teh 'kan.
"Ai," panggil Regan, Aileen menoleh. "Lo gak pengen apapun gitu? Selain es teh?" tanya Regan penasaran.
Bagaimana tidak, dia melihat Zerina istri kakak sepupunya ngidam semasa hamil saja membuat kepalanya pusing, apalagi melihat Galuh yang amat tersiksa menuruti semua keinginan istri dan calon anaknya. Qiara ternyata seribet itu, pantas saja keluarnya perempuan, perempuan itu banyak mau dan malas berusaha, maunya dimanja. Canda.
Aileen mnggeleng, "Enggak, aku gak pengen apa-apa." jawabnya.
Regan menatap curiga, "Atau lo gak berani ngomong ke gue? Lo takut?" tebak Regan, Aileen kembali menggeleng tegas.
"Nggak kok Regan, beneran." ujar Aileen jujur.
"Kalau mau apa-apa bilang aja, jangan ditahan. Gue bakal kabulin semampu gue," ujar Regan serius.
Aileen memang tidak pernah merasakan apa itu ngidam, tapi dia mengalami morning sickness yang cukup parah.
"Berapa bulan sih?" tanya Regan sembari menatap perut Aileen.
KAMU SEDANG MEMBACA
AILEEN & REGAN [TELAH TERBIT]
Teen Fiction#1 in roman Agustus 2021 #1 in pregnant juli 2021 #1 in toxicfamily Juli 2021 #1 in tanggungjawab Agustus 2021 #1 in mba Agustus 2021 #1 in chicklit Agustus 2021 #1 in getaran Agustus 2021 #2 in romance Agustus 2021 #2 in getaran Agustus 2021 #2 in...