37. AILEEN & REGAN

298K 29.4K 9K
                                    

Double up ciyeeee😌😌
Gak janji update kapan, nunggu luang aja ya, beneran deh ini udah beberapa part menuju ending.

🍂🍂🍂🍂

Kabar kematian Aurel sudah sampai di telinga Aileen maupun Regan, keduanya benar-benar tidak menyangka akan hal ini. Terakhir mereka dengar kabar Aurel yang membaik dan bahkan gadis itu sempat sadar dan pulang kerumah, namun tak sampai lima jam dirumah Aurel kembali masuk rumah sakit lagi karena tak sengaja jatuh dikamar mandi membuat jantungnya kumat.

"Aku gak nyangka, kamu pergi secepet ini Rel." gumam Regan sedih.

Regan menatap sendu beberapa foto Aurel yang masih tersisa di galeri ponselnya, dulu gadis itu sempat menjadi pujaan hatinya, sempat memiliki tempat spesial dihatinya. Tidak hanya berbulan-bulan, tapi bertahun-tahun hingga sampai pada masa dimana hubungan mereka kandas karena sebuah accident.

Regan bukan menyesal karena dirinya menikah dengan Aileen, pmalah dia merasa sangat beruntung bisa bersanding dengan perempuan sesempurna Aileen, dia hanya tidak percaya jika Aurel benar-benar telah pulang. Regan menutup ponselnya dan menghampiri Aileen dikamar, wanita itu pastinya tengah menangis.

"Ai..."

Sakit sekali melihat Aileen yang seperti itu, tampilan berantakan dan mata yang membengkak karena terlalu lama menangis. Regan menghampirinya, menangkup pipi perempuan itu dan mengecup kedua matanya.

"Jangan nangis, kamu jelek kalau nangis." katanya dengan berbisik.

Aileen tambah menangis, bukan karena ledekan Regan. Tapi karena sekelebat bayangan dirinya bersama Aurel beberapa bulan lalu. "Aku mau kakak... Regan aku gak pernah benci kak Aurel hiks, aku bohong... Aku gak bisa benci kak Aurel hiks..."

"Sshhtt udah ya, aku tau. Aku tau kalau perempuan didepanku ini gak akan pernah memiliki sifat dendam, hatimu terlalu lembut untuk membenci mereka."

Aileen semakin menangis. Semua itu fakta, dia tidak pernah membenci keluarganya, dia hanya memberi jeda dan jarak untuk memisahkan diri dari keluarganya. Dia tidak ingin disakiti lebih jauh, maka dari itu dia ingin melupakan semuanya, ingin menyerah dengan segala permasalahan dan tidak ingin memupuknya menjadi dendam.

"A-aku belum sempat bicara sama kak Aurel..."

"Regannn...."

Regan hanya bisa memeluk Aileen, menyalurkan kekuatan pada perempuannya, mau bagaimanapun Aileen dan Aurel sempat berada didalam rahim yang sama dan tumbuh bersama. Tidak mungkin Aileen tidak merasa terpukul akan kehilangan saudari kembarnya.

"Mau ke makam, hmm?" tawar Regan.

Aileen mengangguk, tidak masalah nantinya dia akan mendapat kecaman dari keluarganya. Yang penting dia bisa mengantarkan saudarinya beristirahat untuk selamanya, Aileen segera melepas pelukannya pada Regan dan bergegas untuk berganti pakaian serba hitam.

Regan juga demikian, lelaki itu menggunakan jas, kemeja hitam dan celana hitam tidak lupa dengan kacamata hitam yang sudah menggantung disakunya, terakhir dia membantu Aileen memasang penutup kepala sembari mengusap air mata yang sesekali masih turun.

"Jangan nangis terus, ikhlasin, nanti langkah dia berat."

Lalu keduanya pun berangkat, Aileen terus meremas handphonenya yang sejak tadi dia genggam. Sesekali membukanya guna melihat foto Aurel, kabarnya Aurel akan disemayamkan lima belas menit lagi jadi mereka tidak punya waktu banyak, semoga saja jalanan sore ini tidak terlalu padat.

Dan benar adanya, begitu sampai di pemakaman Aileen dan Regan tepat menyaksikan peti milik Aurel yang akan dibuka untuk keluarganya, mungkin mereka ingin mengabadikan wajah yang pernah tertawa bersama mereka, Regan menggenggam tangan Aileen memberi kekuatan, mengatakan jika dirinya selalu ada. Aurel cantik sekali, mereka melihat dengan jelas tubuh kaku tersebut, kemudian diturunkan peti putih yang didalamnya ada jasad Aurel.

AILEEN & REGAN [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang