Eyy selamat sore menjelang malam syg-syg semua:3
Stay save ya, Indonesia kritis lagi. Jangan lupa berdoa untuk hari ini, semoga Tuhan selalu melindungi kita dimanapun berada. AminnTerimakasih 6 dan 7k nya kemarin, aku sungguh terharu. Happy Reading yah:3
🐼🐼🐼🐼
"Jadi, lo tau siapa yang nganterin Aileen pulang?" Ares menggeleng.
"Gue gak tau, tapi gue yakin banget istri lo ada yang bawa pulang dan di taruh gitu aja di depan pintu." ujar Ares sangat yakin.
"Kenapa lo seyakin itu?" tanya Juan.
Ares berfikir sejenak, "Gue yakin karena pas gue nemuin Aileen pingsan, bell apartemen Regan di pencet, mana mungkin orang pingsan bisa mencet tombol 'kan?" jelas Ares.
Ragil, Juan serta Abi mengangguk, Rama terdiam bersama Regan. "Kejadiannya sama, gue juga nemuin beberapa barang tanpa tuan di depan pintu." celetuk Regan.
Regan berpikir keras, apakah ada yang mengawasinya dengan Aileen selama ini? Kalaupun iya tapi siapa, dan jika dipikir lagi yang dekat dengannya ataupun Aileen hanyalah para sahabat. Jika sudah begini tidak mungkin orang itu tidak merencanakan sesuatu, Regan yakin jika sosok misterius itu akan melakukan hal yang tidak dia duga sebelumnya.
"Lo nemuin apa?" tanya Abi penasaran.
"Dua kotak susu ibu hamil, vitamin, sama mainan bayi." jawab Regan seraya mengingat apa lagi yang diberikan oleh orang itu.
Rama berdeham pelan, "Gue rasa orang itu tertuju sama Aileen, buktinya dari kedua kejadian itu cuman Aileen yang terlibat, gak ada sesuatu yang tertuju buat Regan 'kan?" ujar Rama tanang.
"Maksud lo, Aileen diincar?" tanya Ragil, Regan meresapi penuturan Rama yang menurutnya memang masuk akal.
Rama mengangguki pertanyaan Ragil, kemudian menepuk pundak Regan beberapa kali, "Jaga istri lo baik-baik, kita gak akan tahu kedepannya gimana." ujarnya santai.
Regan melirik Rama dengan ekor matanya, perasaannya tidak nyaman dan sebagian kecil hatinya mengatakan jika Rama patut dicurigai, laki-laki itu mencurigai Rama bukan tanpa sebab yang kuat, dia tahu Rama menyukai Aileen sejak lama, dan ketika ingin melakukan pendekatan rupanya Aileen terikat dengannya dalam ikatan pernikahan.
Gak mungkin, dia sahabat gue.
Batinnya menolak curiga pada sahabatnya.
🍂🍂🍂🍂
Aileen dibuat khawatir dengan kondisi kaki oma Rumi, tadi wanita tua itu keseleo kakinya didalam kamar mandi, singkatnya sehabis makan tadi oma ingin buang air kecil tapi karena kurang hati-hati beliau menginjak sebuah benda yang membuat kakinya hampir tergelincir, tidak tergelincir tapi keseleo.
"Nenek tahan sebentar ya, Aileen coba urutin." ujar Aileen.
"Gak usah, bisa-bisa kaki saya kamu patahin!" sentaknya seraya menahan nyeri di bagian pergelangan kaki rentanya.
Aileen menggeleng, dia langsung membawa kaki oma Rumi ke atas pangkuannya, "Aileen gak akan ngelakuin hal itu, percaya sama Aileen kali ini aja ya nek, nanti ini makin parah." bujuk Aileen semakin khawatir.
Pada akhirnya oma membiarkan Aileen memijit kakinya pelan, tidak terlalu sakit. Perlahan mata tua itu tertuju pada perut Aileen yang tak sengaja tersenggol kakinya, ada rasa aneh yang tiba-tiba tercipta, tapi entah apa dan anehnya dia suka melihat perut Aileen, seperti memiliki daya tarik tersendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
AILEEN & REGAN [TELAH TERBIT]
Teen Fiction#1 in roman Agustus 2021 #1 in pregnant juli 2021 #1 in toxicfamily Juli 2021 #1 in tanggungjawab Agustus 2021 #1 in mba Agustus 2021 #1 in chicklit Agustus 2021 #1 in getaran Agustus 2021 #2 in romance Agustus 2021 #2 in getaran Agustus 2021 #2 in...