33. AILEEN & REGAN

295K 29.5K 4.1K
                                    

Selamat soreeee😀😀😀
Ku update sekarang karena takut teboboan kaya kemaren, kasian ngelihat komenan masuk jam 1 malam😢 kalian masih melek jam segitu nyempetin baca crita ini, gak mau gr ya siapa tahu aja kalian emang melek niat mau begadang😌

Makasih banyak-banyak ke kalian, sayang banget sama kalian💋💋

Happy Reading ya❤


🍂🍂🍂🍂


Regan masih setia menunggui Aileen sadar, bahkan laki-laki itu sampai mengabaikan luka di surut bibirnya yang sudah mengering tanpa diobati. Menurutnya lukanya itu hanyalah luka kecil yang tak perlu dipermasalahkan, karena yang harus dia pikirkan sekarang adalah keadaan istri dan juga calon anaknya.

"Bangun Ai..." bisiknya lembut di telinga Aileen.

Regan mengecup tangan Aileen beberapa kali yang terasa dingin tersebut, menatap wajah pucat Aileen yang kentara sekali tengah ketakutan meskipun sedang berada di alam bawah sadarnya. Dia menyesal telah mengizinkan Aileen bertemu dengan Aurel, jika dia tidak mengizinkan mungkin kejadiaannya tidak akan seperti ini. Dia sedikit kecewa karena Aileen tidak bisa mengontrol emosinya tapi ketika sebuah nomor tidak dikenal mengiriminya sebuah video dia rasa yang dilakukan Aileen itu benar.

Dia sendiri kecewa melihat Aurel yang sangat egois, dia tidak pernah menyangka jika Aurel akan seegois itu dan akan seambis itu guna mencapai keinginannya, selama berpacaran dengan gadis itu dia tidak sekalipun melihat sisi buruk Aurel, jujur dia merasa terkejut dan tidak menyangka gadis yang dia kira adalah perempuan berhati baik dan sukar menyakiti orang dengan tutur kata serta tingkah laku kini berubah, Aurel menunjukkan sifat aslinya yang mengecewakan.

"Bangun Ai, bangunnn..." bisiknya lagi di telinga Aileen.

Regan mengecup pelipis Aileen kemudian memandangi wajah cantik itu dengan tatapan sedih, kenapa takdir buruk seolah menjerat Aileen untuk terus berada dalam kubangan penderitaan, memikirkan nasib Aileen yang tidak pernah baik membuat hati Regan berdenyut nyeri, kadang dia berfikir, dia kurang bersyukur menjalani hidup yang amat baik, jika dibandingkan dengan kehidupan Aileen sebelumnya maka akan sangat jauh berbeda, dirinya berfikir sejenak jika keberadaanya bisa menjadi sumber bahagia untuk Aileen, maka dengan senang hati dia akan tetap ada untuk Aileen, apapun akan dia lakukan.

Regan sadar akan perasaannya, tapi dia hanya bingung bagaimana cara mengutarakannya, sebenarnya dia adalah tipikal orang yang sulit mengatakan bagaimana perasaannya, tapi bukan berarti tidak bisa karena Regan memiliki cara tersendiri untuk mengungkapkan nya, dengan perhatian, dengan tingkah laku dan dengan perlakuan.

Ditengah-tengah keterlamunannya dia mengingat bahwa tadi Alfaro mengikutinya kemari, sontak dia melepaskan genggaman tangannya dan berjalan cepat kearah pintu untuk melihat apakah Alfaro masih ada di sana atau tidak, atau tadi laki-laki itu memang tidak sengaja berjalan dibelakang mereka.

Shit!

Begitu membuka pintu, umpatan Alfaro lah yang dia dengar, laki-laki yang tidak lain adalah kakak kandung istrinya itu tengah menempelkan jidatnya kedinding sambil terus meninju dengan umpatan-umpatan yang keluar dari bibirnya.

"Bang!" panggil Regan

Alfaro menoleh, dan Regan terkejut dengan penampilan Alfaro yang jauh dari kata baik, wajah lelaki itu tampak lesu dan tersirat keputus asaan disana, lalu Regan juga bisa melihat mata merah berair milik lelaki itu. Bagaimana tidak terkejut, selama ini dia tidak pernah melihat lelaki itu dalam keadaan seperti ini, Alfaro yang dia kenal adalah lelaki dengan sikap dingin dan minim ekspresi ketika diluar.

AILEEN & REGAN [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang