Selamat siang sayangku maaf digantungin wkwkw...
Oke apakah kalian kesal denganku? Apa sih yang kurang?Yukk!! Ohiya, ayo share cerita
"AILEEN & REGAN" ke teman-teman kalian, mari kita mengkesal bareng-bareng, kita umpati keluarga Ai bareng dan kita cuncang keluarga Ai bareng nanti, wkwkwk. Jangan lupa tandai @zee.nuzlr kalau kalian share di Instagram ya:)Please jangan jadi siders😊
🍂🍂🍂🍂🍂
Bruk!
"Astaga!! "
Semua yang ada di ruang tamu terkejut mendapati tubuh Aileen yang limbung dan tiba-tiba jatuh, Regan dengan refleks langsung membopong tubuh Aileen yang sudah lemas itu.
"Aileen? Aileen!!" panggil Regan sembari mengguncang pelan tubuh Aileen.
"Bawa kekamar bunda!" titah bundanya cepat.
Tanpa babibu Regan langsung bergerak cepat masuk kedalam kamar sang bunda, sedangkan kedua orang tuanya mengikutinya dari belakang, sang Ayah tampak familiar dengan wajah gadis yang tegah di bopong oleh Regan. Pria berwajah tegas itu memaksa otaknya untuk mengingat seauatu yang mungkin saja bisa menjadi petunjuk jawaban.
****
Beberapa menit kemudian~
Aileen tersadar dari pingsannya, mata cantik itu terbuka pelan menyesuaikan cahaya lampu yang menembus retinanya, rasanya silau menusuk mata. Samar-samar dia mendengar suara seorang wanita tengah terisak, awalnya pikirannya menjurus pada hal negatif yang berbau horor, namun semua itu dia tepis ketika melihat tubuh wanita paruh baya yang duduk membelakanginya dengan bahu bergetar hebat.
Aileen seperti mendapatkan energi spontan dalam tubuhnya, gadis itu mencoba duduk karena dia menatap punggung wanita itu panik, khawatir terjadi sesuatu. "Sshhh... "
Rintihan pelan itu mampu mengalihkan atensi wanita yang tengah menangis tersebut, wanita itu segera menghapus air matanya cepat dan berbalik menatap Aileen yang tengah meringis seraya memegangi kepalanya. Wanita itu menatap Aileen dengan tatapan yang tak bisa dijabarkan, membuat Aileen diserang perasaan gugup tiba-tiba.
"Aileen Chalondra, itu nama kamu?" tanya Dania datar.
Aileen mengangguk, kepala gadis itu menunduk tak berani menatap wanita didepannya. "Dimana kamu bertemu putra saya?" tanyanya lagi, dengan nada yang sama.
"Di se-sekolah tante." jawab Aileen gugup, bahkan tangannya mulai berkeringat dingin.
"Jawab pertanyaan saya sejujur-jujurnya dengan lantang, saya tidak suka seseorang yang berbicara gagap karena menurut saya kegagapan seseorang menunjukan kebohongan besar." ucapnya tajam.
Aileen semakin gugup, bahkan rasanya dia ingin sekali menangis. Apalagi semenjak kehamilannya memasuki usia dua bulan, dirinya menjadi lebih sensitif mengenai perasaannya, dia jadi lebih gampang menangis dan terlalu membawa perasaan dalam berbagai hal. Aileen benci dirinya yang cengeng dan lemah.
"Beritahu saya bagaimana kejadian malam itu bermula!" titah Dania tegas, wanita itu duduk tepat dihadapan Aileen, menatap gadis di depannya serius.
Dengan segenap nyali yang dikumpulkan, Aileen mulai menjawab pertanyaan demi pertanyaan dari Dania, tanpa gagap atau kebohongan secuil pun. Aileen menjawab dengan jujur tanpa menambahkan segala sesuatu yang semakin mendukung fakta bahwa itu adalah kesalahan Regan sepenuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AILEEN & REGAN [TELAH TERBIT]
Teen Fiction#1 in roman Agustus 2021 #1 in pregnant juli 2021 #1 in toxicfamily Juli 2021 #1 in tanggungjawab Agustus 2021 #1 in mba Agustus 2021 #1 in chicklit Agustus 2021 #1 in getaran Agustus 2021 #2 in romance Agustus 2021 #2 in getaran Agustus 2021 #2 in...