Happy Reading, voment jangan lupa😒
🍁🍁🍁
Aileen dengan telaten mengompres pipi Regan yang memar, sesekali lelaki itu merintih karena rasanya sangat ngilu ketika Aileen tak sengaja menekan lukanya.
"Kapok gue bikin tanda gede-gede," gerutu Regan kesal.
"Makanya, lihat-lihat dulu kalau mau sesuatu. Kamu kebiasaan, ceroboh." omel Aileen sembari mencubit leher Regan.
"Sakit sayang, makin berani aja ih." gerutu Regan.
Aileen melempar pupa kearah Regan sampai menutupi tubuh lelaki itu hingga menyisakan kaki sebatas paha. "Ya kamu ngeselinn!!"
"Iya aku yang salah."
"Emang, siapa bilang aku." sahut Aileen pelan.
Wanita itu membawa baskom berisi air tadi keluar, menaruhnya di dapur dan kembali naik ke atas. Perutnya agak terasa kram, kencang dan sedikit mulas. Tidak sekali dua kali Aileen mengalami rasa sejenis ini, semenjak kandungannya delapan bulan pun dia sudah bisa merasakan kontraksi ringan, lebih sering lagi ketika sudah mendekati HPL seperti ini.
Sesampainya didalam kamar Aileen langsung membuka lemari dan mengambil tas untuk menyusun pakaian miliknya dan beberapa pakaian bayi, semua itu akan dia persiapkan mulai sekarang karena dia tidak tahu kapan anaknya akan lahir, dokter pun menyarankan agar dia tinggal dirumah sakit saja pada minggu-minggu terakhir seperti ini, takutnya prosesnya terjadi begitu cepat dan tidak sempat mendapat penanganan.
"Anak kita kira-kira cewek apa cowok ya," tanya Regan entah pada siapa, lelaki itu ikut serta menyiapkan pakaian dan beberapa perlengkapan seperti minyak telon, bedak, tisu basah, dan lain-lain.
"Emang kamu maunya apa?" tanya Aileen.
Regan menimbang-nimbang, "Maunya sih cowok biar ganteng kayak aku, tapi pengen cewek juga yang imut-imut kayak kamu. Ah gak tau lah, yang penting lancar, sehat dan selamat lahirnya. Mau baby atau bundanya."
"Aminnn," sahut Aileen, "Aku prediksi dia cewek, menurut kamu apa?" lanjutnya bertanya.
"Cowok, soalnya lincah banget." jawab Regan.
Aileen mengangguk, "Tapi aku yakin dia cewek, soalnya banyak mau, nyusahin ayahnya terus."
Regan menggeleng, "Gak, aku gak pernah ngerasa disusahin sama kamu dan anak kita. Ngidamnya orang hamil wajar, aneh, emang iya tapi mau gimana lagi, udah bawaan." tutur Regan lembut.
Inilah yang membuat Aileen cepat jatuh cinta pada Regan, lelaki itu selalu sabar dan bisa bersikap dewasa, melindunginya dan selalu bersikap baik padanya. Dulu sebelum Regan mencintainya, atau mungkin sudah tapi dia tidak tahu, lelaki itu tetap mengutamakannya, bagaimana perasaannya, apakah dia nyaman atau tidak, selalu bertanya dia ingin apa.
Mengenai Aurel dia tidak tahu harus senang atau harus sedih, jika gadis itu masih ada mungkin Regan akan tetap memilih gadis itu dan akan meninggalkannya, namun keadaan nya sudah berubah karena Aurel sudah tiada. Dia percaya rencana Tuhan, dulu dia pernah mengucapkan jika dia akan pergi setelah melahirkan, dia akan melepaskan Regan agar lelaki itu bisa kembali bersatu dengan Aurel, tapi lagi-lagi Aileen ditampar, skenario Tuhan tidak ada yang tahu, sekarang malah Aurel yang meninggalkan Regan untuknya.
"Jangan melamun, gak baik." tegur Regan seraya meniup mata Aileen samar.
"Ngelamunin apa?" tanya Regan lagi.
Aileen menggeleng, "Nggak apa-apa, kamu ngomong apa tadi?"
"Cuman ngajakin taruhan kecil, kalau anak kita cewek kamu bebas mau minta apa aja aku kabulin, tap-"
KAMU SEDANG MEMBACA
AILEEN & REGAN [TELAH TERBIT]
Teen Fiction#1 in roman Agustus 2021 #1 in pregnant juli 2021 #1 in toxicfamily Juli 2021 #1 in tanggungjawab Agustus 2021 #1 in mba Agustus 2021 #1 in chicklit Agustus 2021 #1 in getaran Agustus 2021 #2 in romance Agustus 2021 #2 in getaran Agustus 2021 #2 in...