Ekhem😋
Sebelum baca vote dulu yuk^^Happy Reading bolo-bolo❤
🐼🐼🐼🐼
Hari ini Regan memutuskan untuk berkunjung ke kediaman Ayah dan Bundanya, tentu saja bersama Aileen. Untuk menghilangkan bosan tentunya, karena sejak satu minggu lalu dia benar-benar mengurung Aileen didalam kamar, dia tidak pernah meninggalkan Aileen lagi, kemanapun dia pergi pasti Aileen selalu dibawanya. Seperti sekarang ini, oma memintanya berkunjung karena rindu katanya, awalnya dia ragu membawa Aileen karena khawatir jika omanya berlaku kasar pada Aileen.
"Regan, tolong!!" rengek Aileen sembari mencoba meraih body Lotion yang terjatuh di lantai, perempuan itu kesulitan menunduk dan lagi dia takut jika perutnya tertekan.
Regan yang awalnya menunggu sambil bermain ponsel di stas kasur langsung mengalihkan pandangannya pada Aileen, terkekeh geli begitu melihat perempuan hamil itu mencoba meraih botol berisi body lotion di lantai, kemudian dia bangkit mendekati Aileen dan menegakkan tubuh perempuan itu agar kembali duduk di kursi.
Regan berjongkok di depan Aileen dan meraih benda yang di maksud, membukanya dan mengeluarkan isi dalam botol itu secukupnya, tanpa banyak basa-basi Regan langsung membantu mengoleskan lotion itu dari kaki hingga paha, membuat Aileen merinding kaku.
"R-regan aku bis-"
"Sssttt diam aja, biar cepet." potong Regan.
Wajah Aileen memerah ketika Regan menyentuh pahanya, "Regan, aku malu..." cicitnya sambil menahan napas.
Regan tersenyum tipis, "Malu apa? Gue juga udah pernah lihat semuanya, iya gue tau gue mabuk yang pertama. Tapi gue masih ingat yang kedua dengan jelas." balas Regan blak-blakan.
Aileen memukul lengan Regan pelan, "Jangan dibahas," ujarnya agak sebal.
"Bahas apa? Bahas praktek bikin bayi kaya kita wak-" kalimat Regan terpotong karena mendadak tangan Aileen membungkam bibirnya.
"Jangan ngomong gitu, maluuu.." rengeknya kesal.
Regan melepas tangan Aileen dan tertawa disana, "Iya nggak lagi, tapi kalau mau di ulangi ayok sekalian kita nostalgia."
Regan gila!!
Dengan tanpa dosanya Regan tertawa puas dan berlari keluar kamar, Aileen ingin menangis rasanya. Entah kenapa beberapa hari belakangan Regan memunculkan sifat jahilnya, laki-laki itu juga sering menguntitnya kemanapun dia pergi, tak hanya itu, Aileen juga sering mendapati Regan yang menempelinya seperti bayi monyet pada ibunya.
"Ya Tuhan, dia Regan atau bukan..." Aileen menatap pintu yang masih terbuka dengan tatapan nanar.
"Ayo Ai, udah belum??!!"
Mendengar teriakan Regan, Aileen langsung buru-buru memakai sweaternya dan segera keluar kamar. Aileen berhenti tepat di depan Regan, menatap Regan yang masih setia memperhatikan penampilannya dari atas sampai bawah.
"Cantik," puji Regan tanpa sadar.
Aileen menunduk, malu tentunya. Selama ini yang dia tahu telah memujinya cantik hanyalah para sahabat, ohh mungkin bunda Regan. Baru kali ini dia mendengar ada seorang laki-laki memujinya cantik padahal perutnya buncit sekali seperti doraemon.
"Kita kapan berangkat?" tanya Aileen mengalihkan perhatian Regan.
Laki-laki itu mengerjabkan matanya, kemudian meraih jemari Aileen untuk dia gandeng. "Ayo, keburu panas dan banyak debu."
KAMU SEDANG MEMBACA
AILEEN & REGAN [TELAH TERBIT]
Teen Fiction#1 in roman Agustus 2021 #1 in pregnant juli 2021 #1 in toxicfamily Juli 2021 #1 in tanggungjawab Agustus 2021 #1 in mba Agustus 2021 #1 in chicklit Agustus 2021 #1 in getaran Agustus 2021 #2 in romance Agustus 2021 #2 in getaran Agustus 2021 #2 in...