Fifth

1.1K 162 7
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry for typo

©Park_213

[160621]

Present...
.
.
.
.
.
🐥🐰
.
.
.
.
.

Jimin mengamati dan menilai wajah pria itu dengan baik seperti seorang ahli membaca garis wajah. Apalagi selama ini orang-orang yang ada di sekitarnya kebanyakan adalah laki-laki yang satu spesies dengan pria di depannya ini.

“Tunggu dulu. Kenapa kau tidak menjelaskan apa yang ter–”

“Kenapa aku harus menjelaskannya padamu? Memangnya kau pikir, siapa yang membuatku bisa sampai begini?” Jimin sudah terlebih dahulu menyerang sebelum pria itu berhasil menyelesaikan kalimatnya. Tentu saja disertai dengan tatap mata yang cukup menyeramkan.

“Ternyata aku tidak salah menilai orang ini. Ini adalah pertemuan pertama dan dia sudah menggunakan banmal padaku. Baiklah. Kalau begitu aku akan melakukan hal yang sama. Bagiku, orang yang sudah menggunakan banmal, padahal baru sekali bertemu, bukanlah orang yang patut dihormati batin Jimin menahan kekesalannya.

“Ahh….jadi ini semua salahku?”

“Tentu saja. Ini semua karena kau!” Jimin tak mau kalah.

Di saat tatapan mata Jimin semakin berapi-api, Minju memotong perdebatan mereka.

“Bukan, samchon. Karena aku….noona…ini jadi terluka”

Minju mengatakan apa yang terjadi kepada pamannya. Anak itu pun seketika memeluk Jimin ketika menyebut pria mungil itu dengan sebutan noona.

“Hei, sudahlah. Aku tadi sudah bilang kan? Ini semua bukan salahmu. Sudah, sudah. Ada hal penting yang harus kubicarakan dengan samchon mu. Duduklah disana. Bawa buku cerita bergambarmu”

Pemuda mungil itu mengabaikan keberadaan Jungkook dan berbicara kepada Minju dengan lembut sambil menunjuk ke arah sofa yang dimaksudnya tadi. Tiba-tiba saja pria mungil itu berubah wujud menjadi malaikat.

“Kalian akan bertengkar?” Minju menatap Jimin dan Jungkook bergantian. Raut wajahnya penuh tanda tanya.

“Tidak”

“Iya”

Secara bersamaan, dua jawaban berbeda muncul dari Jimin dan Jungkook. Dan tentu saja yang memberikan jawaban tidak, untuk menyangkal hal itu adalah Jungkook.

“Kau seharusnya tidak berbohong pada anak kecil. Kita harus jujur. Tapi mungkin saja kau jadi tidak akan bertengkar denganku, ya? Tapi Minju, asal kau tahu saja, pamanmu sudah membuat suasana hatiku memburuk. Jadi, jujur saja aku tidak tahu apakah kami akan bertengkar atau tidak”

Setelah menatap Jungkook, Jimin memalingkan pandangannya ke Minju. Mendengar penjelasan pemuda mungil itu, Minju pun mengangguk pelan.

“Sebentar, bukan aku mau marh-marah disini, tapi setidaknya–” Jungkook kembali mengulang permintaannya pada Jimin untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Tapi, sama seperti tadi, ia kalah cepat dengan Jimin.

“Menurutmu bagaimana? Kenapa kau tega sekali membiarkan anak kecil enam tahun yang sudah tidak punya orangtua berkeliaran di tengah jalan sendirian? Dan kau berharap aku tidak akan marah karena hal ini?”

My Beautiful Witch [KM] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang