Fortieth Third

741 112 30
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry for typo

©Park_213

[280721]

Present...
.
.
.
.
.
🐥🐰
.
.
.
.
.

“Kau benar tidak apa-apa?” Jungkook memandang Jimin dan bertanya dengan hati-hati. Pria itu masih mengkhawatirkan keadaan Jimin.

“Aku baik-baik saja. Hanya saja, kita harus bicara. Kali ini……benar-benar bicara.” cara pria mungil itu memandang dan bicara kepada Jungkook terasa sangat dingin.

Taehyung hanya bisa berbicara dalam hati, Sepertinya hari ini Jungkook akan melihat sosok Jimin yang sebenarnya.”

“Jimin, bagaimana kalau kita pulang hari ini? Bagaimana? Memangnya apalagi yang mau kau bicarakan dengannya? Kalau aku boleh memberikan pendapatku, sebaiknya hari ini kita semua istirahat saja?”

Melihat raut wajah Jimin yang tiba-tiba saja berubah menjadi dingin, membuat Taehyung berusaha untuk menengahi mereka. Bagaimanapun juga, sepertinya sangat keterlaluan kalau Jimin harus menjadi sekeras itu pada Jungkook yang sudah mencemaskannya.

“Diam kau! Yang menjadi korban penculikan itu aku. Kau pikir aku akan bisa istirahat?”

Jimin menatap Taehyung dengan tajam. Lewat tatapan itu, Jimin memerintahkan Taehyung untuk tidak ikut campur.

“Jungkook, kau melakukan berbagai cara untuk melindungi Minju, tapi kau tidak melakukan hal yang sama padaku. Karena kau, aku harus mengalami ini semua.”

Suara pria mungil itu terdengar sangat menyeramkan. Apalagi kalau ditambah dengan sorot matanya yang berbahaya. Di saat-saat seperti ini, hanya Taehyung yang tahu akan sekeras apa nada bicara si mungil itu nanti. Tumbuh di dalam perut yang sama, membuat pria tampan itu tahu, akan menjadi iblis yang seperti apa ketika Jimin mengamuk.

“Jim, bukan begitu. Jungkook juga sudah melakukan berbagai cara untuk–”

Sekali lagi, Taehyung memotong kata-kata Jimin yang sepenuhnya ditujukan untuk Jungkook. Jungkook sendiri tidak bisa berkata banyak dan hanya menerima berbagai serangan dari si mungil.

“Jadi…..kau tidak peduli kalau yang menyebabkan aku diculik, adalah Jungkook? Kau akan diam saja, begitu? Benar-benar tidak masuk akal!”

Jimin berkata dengan nada mengancam. Ia tidak akan tinggal diam kalau memang benar begitu keadaannya.

“Itu…”

Jimin melayangkan satu pukulan tepat di rahang Jungkook. Taehyung tidak bisa berkata apa-apa selain memeluk Jimin dari belakang, mencegahnya untuk memukul Jungkook lagi.

“Yang mengalami ini semua adalah aku. Jadi, tutup mulutmu! Bagaimanapun juga, aku juga punya banyak hal yang ingin kubicarakan denganmu.”

Sekarang, giliran Taehyung yang menerima tatapan menyeramkan itu.

“Apa saja yang kau lakukan? Apa yang kau lakukan waktu satu-satunya kakakmu ini diculik? Apa saja yang kau lakukan sampai kau baru bisa menemukanku setelah tiga hari?!” Taehyung terkejut melihat kedua sabit kesukaannya itu berkaca-kaca. Dengan tenang, ia membalik tubuh Jimin dan memeluknya sambil mengusap surai Jimin lembut.

“Sssttt….sayang jangan menangis, kumohon. Aku sangat menyayangimu. Kau adalah pusat hidupku, jangan menangis. Aku sangat mencintaimu.” bisik Taehyung lembut di telinga kanan Jimin.

My Beautiful Witch [KM] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang