Fortieth Seventh

691 95 16
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry for typo

©Park_213

[020821]

Present...
.
.
.
.
.
🐥🐰
.
.
.
.
.

“Aku pulang.”

Sebuah suara berat nan serak terdengar. Tapi, tentu saja Jimin tidak akan muncul dengan semua omelannya itu, seperti ‘kenapa kau baru pulang?’ Mungkin pria mungil itu sudah pulang ke Busan.

Tiba-tiba saja senyum itu menghilang dari wajah Jungkook. Ia merasa kosong. Sejak kapan ia mengucapkan salam sebelum masuk ke apartmennya sendiri? Selama ini, ia selalu masuk ke tempat tinggalnya itu dan berjalan sendirian di lorong gelap itu.

Hatinya menginginkan Jimin menyambut kedatangannya. Ia pun sudah semakin terbiasa dengan omelan-omelan, kelicikan, dan juga kata-kata kasar yang diucapkan oleh Jimin. Padahal, pria mungil itu belum sampai lima hari tinggal di apartmen itu.

Jungkook membuka pintu dan masuk ke kamar yang terasa sunyi. Di dalam kamar itu sama sekali tidak tercium aroma tubuh dan wangi Jimin. Aroma itu justru tercium dari ruang tamu yang lebih gelap. Instingnya mengatakan ia sedang dalam keadaan bahaya, tapi terlambat.

“Selamat datang Jeon Jungkook. Aku sudah menunggu kedatanganmu.”

Tawa itu keluar dari mulut Young Jae yang sedang menodongkan Kalashnikov AK-47 Assault Rifle di kepala Jimin. Tidak ada yang berubah dari pria itu. Ia terlihat aneh. Young Jae mencengkram tubuh Jimin. Ujung senapan yang biasa digunakan untuk berperang dan berburu itu, menempel di kepala Jimin. Tapi, untung saja, pria mungil itu tidak terlihat panik. Jimin lebih terlihat murka daripada panik.

“Kang Young Jae! Apa yang kau lakukan?”

Jungkook melangkah pelan masuk ke ruangan tempat Young Jae dan Jimin berada. Ia memandang Jimin. Jungkook bisa merasakan sedikit rasa gugup di mata Jimin.

“Aku tidak akan membiarkan diriku hancur seperti ini. Kalau saja kau mau melepaskan anak itu, aku tidak akan melakukan ini semua.”

Young Jae duduk santai di sofa sambil menyilangkan kakinya.

“Jeon Jungkook, ternyata seleramu sangat tinggi.”

“Aku peringatkan, jangan pernah menyentuhnya.” ucap Jungkook dingin.

Young Jae memiringkan kepalanya dan bertanya kepada Jungkook karena ia tidak menyangka pria itu berbelok. Ia akui kalau Jimin sangat cantik untuk seukuran pria dan ia sangat yakin bahwa kecantikan Jimin mengalahkan para wanita di luar sana. Tapi ia sangat yakin itu saja tidak cukup untuk membuat seorang Jeon Jungkook berbelok arah.

Sementara itu, Jungkook memberi peringatannya dengan suara terlampau dingin dan penuh ancaman kepada Young Jae yang membuat siapapun bergidik ngeri mendengarnya termasuk Young Jae sendiri. Tapi ia berusaha menyembunyikan ketakutannya itu.

“Apa maumu?” tanya Jungkook tanpa basa-basi.

“Memangnya sekretarismu itu tidak bercerita padamu?”

Pria itu kembali tertawa. Pria itu…terlihat berbahaya.

“Sekretaris Lee? Memangnya ada hubungan apa dia dengan hal ini?”

“Jadi kau tidak tahu, rupanya. Dia jatuh cinta pada Soo Hee. Sepertinga dia malu karena dia jatuh cinta pada wanita yang lebih cocok untuk menjadi adiknya sendiri. Padahal menurutku, dia sudah dari dulu tidak punya malu.”

My Beautiful Witch [KM] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang