Fortieth Eighth

710 101 16
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry for typo

©Park_213

[030721]

Present...
.
.
.
.
.
🐥🐰
.
.
.
.
.

Mendengar suara tembakan itu Jungkook mendadak jadi panik. Bukan tanpa alasan, tapi karena saat ini ia tidak bisa merasakan keberadaan Jimin didekatnya, ditambah tidak ada penerangan sama sekali.

“Bukan aku yang tertembak. Jimin! Apa tembakan itu mengenai Jimin? Kalau benar itu terjadi, aku akan membunuh diriku sendiri. Aku tidak akan bisa bertahan hidup.”

Setelah membiasakan penglihatannya dalam kegelapan, samar-samar, Jungkook melihat Jimin jatuh tersungkur. Tanpa disadarinya, Jungkook menjerit dan menghampiri Jimin.

“JIMIN!”

“Jangan! Jangan pernah kau lakukan ini lagi. Jangan pernah menggunakan tubuhmu untuk melindungiku. Kalau kau melakukan ini lagi, lihat saja apa yang akan kulakukan padamu.”

Setelah memastikan keadaan Jimin, Jungkook mengamuk. Tanpa ampun, pria tampan itu memeluk tubuh Jimin dengan sangat posesif.

“Jungkook hyeong, sudahlah. Hentikan. Jimin baik-baik saja.”

“Apa maksudmu?”

Taehyung menghela nafas sebelum menghampiri Jimin yang berada di pelukan Jungkook. Ia berjongkok dan mengambil alih tubuh Jimin. Taehyung menggendong Jimin bridal style dan membisikkan sesuatu di telinga Jimin yang membuat Jimin membuka matanya.

Taehyung tersenyum lembut menatap Jimin dan menurunkannya. Ia melepaskan ikatan tangan Jimin, mengelus pergelangan tangan yang lecet dan membiru itu lalu mengecupnya bergantian. Jimin hanya diam. Ia sudah terbiasa dengan sikap Taehyung yang sangat posesif padanya. Malah ia sangat senang memiliki kembaran yang sangat menyayangi dirinya.

“Jangan terluka lagi, hyeong.” ucap Taehyung lirih sambil mengusap pipi tembam Jimin lembut. Mata elang itu terlihat sangat sedih. Jimin tersenyum dan mengelus rahang tegas kembarannya itu sebelum mengecup pipi Taehyung. Tak tega melihat wajah Taehyung yang terlihat sangat sedih dan khawatir itu, Jimin merengkuh tubuh kekar itu dan memeluknya sambil mengelus punggung tegap Taehyung lembut.

“Maafkan aku.” bisik Jimin sambil tersenyum.

Setelah menenangkan kembarannya itu, Jimin berbalik dan berdiri berhadapan dengan Jungkook yang sedari tadi melihat interaksi dirinya dan Taehyung.

“Apakah di matamu, aku terlihat senang melakukan ini? Apa tadi yang kau bilang? Seperti kau memintaku untuk melakukannya lagi? Jangan harap.” Jimin mendengus.

Jungkook menatap Jimin tak percaya. Tadi saja saat ia berbicara dengan Taehyung dari nada dan sikapnya terlihat seperti malaikat, ditambah senyuman lembut itu. Tapi sekarang, berubah menjadi iblis lagi. Jungkook diam-diam menghela nafas berat.

“Jadi maksudmu, kau akan membuatku kembali merasakan hal seperti ini, begitu?” Jimin menyerang pria tampan itu.

“Kau hampir tertembak tadi. Kau tadi ada tepat di hadapan senapan itu, sementara aku sudah berhasil menghindar. Dalam situasi seperti itu, menurutmu aku seharusnya bagaimana? Membiarkanmu tertembak? Jangan harap aku melakukannya. Aku tidak bisa melakukan hal seperti itu. Semua yang terjadi hari ini…..adalah kesalahanmu!”

My Beautiful Witch [KM] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang