Seventeenth

729 99 7
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry for typo

©Park_213

[010721]

Present...
.
.
.
.
.
🐥🐰
.
.
.
.
.

“Sekretaris Lee, jadi grup Kang sedang menghentikan kekacauan ini?”

“Sepertinya begitu. Tapi untuk kali ini, sepertinya mereka harus menyiapkan energi ekstra.”

Melihat laporan yang sudah disediakan Lee Jin Myeong, Jungkook mengangguk. Pertanda ia mengerti.

“Aku yakin kalau sekarang ini mereka pasti semakin berusaha keras mencari Minju.”

“Saya rasa juga begitu. Tapi dia dalam keadaan yang aman kan?”

Memahami kekhawatiran Jin Myeong, dengan segera Jungkook mengangguk dan memandang ke arah jam digital. Tepatnya di atas angka yang menunjukkan waktu saat ini, disana terdapat hari, tanggal, bulan, dan tahun.

“Hari ini ulang tahun Minju. Apa dia sudah makan sup rumput laut? Pasti sudah. Atau jangan-jangan, si pendek itu lupa kalau hari ini adalah ulang tahun anak itu?” batin Jungkook mengertukan keningnya.

Secara spontan, pria tampan itu mengambil ponselnya. Bagaimanapun juga, situasinya belum aman. Pasti suatu saat nanti, ia bisa menghabiskan waktu dengan nyaman bersama Minju dan memakan sup rumput laut bersama-sama. Pasti hari mereka akan bisa bersama-sama lagi akan segera tiba. Seketika sebuah suara terdengar olehnya.

‘Aku sangat menyayangimu, samchon

Kehangatan menyeruak di dalam hati Jungkook yang kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu melihat dokumen yang menumpuk di meja kerjanya. Melihat kondisi Jungkook, Jin Myeong hanya bisa menghela nafas. Walaupun pelan, tetap saja Jungkook mendengarnya dan membuatnya mendongak.

Pasti Minju merasa sedih karena harus berpisah dengan sang paman. Saat ini yang paling penting adalah mengembalikan anak itu ke posisinya yang dulu. Kembali ke pelukan keluarga, orang-orang yang menyayanginya dengan tulus. Pasti semua masalah ini akan selesai.

Dengan tatapan nanar, Jungkook dan Jin Myeong sama-sama menghela nafas panjang.

🐥🐰

Malam itu, kekesalan Jimin terhadap Jungkook memuncak. Pria mungil itu menggertakkan giginya. Ia tidak bisa lagi menahan amarahnya sampai-sampai sulit bernafas, yang menyebabkannya sesak nafas seperti ini, tak lain dan tak bukan, pria yang memiliki status sebagai paman Minju itu. Dokter pernah mengatakan bahwa sesak nafas yang dialaminya ini hanya asma. Jimin seharusnya tidak usah terlalu khawatir. Tapi, di saat-saat dirinya sulit mengendalikan diri, penyakit itu kambuh. Waktu Jimin masih kecil dulu, penyakit asmanya itu setiap malam tidak hanya merepotkan dirinya saja, tapi juga kedua orangtuanya.

Manusia yang satu itu benar-benar sesuai dengan dugaannya. Di pertemuan pertama mereka saja, Jimin tahu bahwa ia tidak akan menyukai Jungkook. Ia pun sekarang berada dalam keadaan bahaya gara-gara pria kelinci itu. Bagaimana bisa Jungkook menyebut dirinya sebagai paman Minju? Sepanjang hari, pria itu membuat Minju menunggu sampai akhirnya anak itu tertidur. Jimin tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Ia mencoba untuk tenang supaya asmanya tidak kambuh, tapi pada akhirnya ia juga sama sekali tidak merasa mengantuk.

Usia Minju hari ini beralih menjadi tujuh tahun. Orangtua Jimin menghadiahkan sebuah sepeda yang dipilih sendiri oleh Minju. Lalu Jimin menghadiahinya setelan baju dan sebuah topi yang serasi. Kemudian ada Taehyung yang memberikan sebuah harmonika dan Jihoon membelikan Minju sebuah robot ironman yang bisa bergerak. Bahkan, teman-teman sekolahnya memberinya hadiah berupa kartu-kartu lucu bertuliskan ucapan selamat ulang tahun.

My Beautiful Witch [KM] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang