Fortieth Ninth

730 105 5
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry for typo

©Park_213

[040821]

Present...
.
.
.
.
.
🐥🐰
.
.
.
.
.

“Aku. Aku yang akan menjelaskannya padamu.” Taehyung mengajukan diri.

Tidak hanya untuk memecah keheningan, tapi ia akan menjelaskan apa yang terjadi kepada pria mungil itu. Bukan tidak mungkin setelah dirinya selesai bercerita, Jimin akan langsung memukulinya sampai mati. Tapi, ia akan merelakan tubuhnya menjadi sasaran amukan kembarannya itu.

“Sepertinya, waktu masih duduk di bangku SMA, Baek Soo Hee pernah melahirkan seorang anak. Yang menjadi dalang semua masalah ini adalah Song Chae Young. Dia mengancam Soo Hee akan membocorkan aibnya. Bisa dibilang, ibu kandung Daniel melakukan pemerasan.”

“Lalu? Jangan berhenti. Teruskan ceritamu, sebelum aku benar-benar marah.” Jimin semakin tidak sabar mendengar cerita yang lebih lengkap dari Taehyung. Ia mencoba membuat pria tampan itu semakin cepat menceritakan yang diketahuinya.

“Song Chae Young adalah istri kedua di Kang’s. Jadi dia menumpuk kebenciannya pada istri pertama pemilik Kang’s. Wanita itu tidak bisa dibilang waras. Apalagi dia terlibat terlalu jauh di perusahaan IONIQ itu. Jadi dia pun akhirnya memerlukan saham. Sejujurnya, kalau Minju ada di tangannya, dia akan mampu melakukan apapun pada perusahaan IONIQ ini. Lalu–”

“Kenapa kau tidak bisa bercerita lebih cepat? Sudah, sudah. Yang aku ingin tahu sekarang, kenapa pria bernama Kang Young Jae itu bisa sampai di sini, dan menacungkan senapannya ke kepalaku?”

“Mana seru kalau aku langsung pada bagian akhir ceritaku?” Taehyung pun mencoba untuk bersabar ketika melihat Jimin yang semakin tampak tidak sabar.

“Lakukan saja yang aku minta.”

“Aku sudah hampir sampai akhirnya tadi. Sejarah mengatakan bahwa seseorang akan melakukan apa saja untuk seseorang yang dicintainya. Jadi, Soo Hee memanfaatkan sekretaris Lee, untuk mendapatkan berbagai infromasi seputar perusahaan Jungkook hyeong dan juga membocorkan semua hal tentang Minju. Lalu dengan memanfaatkan Soo Hee, ibu Daniel juga berhasil mendapat rahasia perusahaan Kang’s. Tadinya, Soo Hee juga menerima instruksi untuk menggoda Jungkook hyeong, tapi dia tidak berhasil.” Taehyung mengelamatkan Jungkook. Nantinya pasti Jungkook akan membayar utang budi ini padanya.

“Hah! Jangan bercanda. Bagaimanapun juga, wanita bernama Soo Hee itu memiliki kunci apartmen ini.” Jimin langsung memandang Jungkook setelah mengetahui fakta itu.

Jungkook sendiri tidak tahu kapan Soo Hee membuat duplikat kunci apartmennya. Jadi, ia pun tidak bisa memberikan sanggahannya sama sekali.

“Untuk yang sudah ahli, membuat duplikat sebuah kunci, hanya membutuhkan waktu sepuluh detik saja.” sekali lagi, Taehyung menyelamatkan nyawa Jungkook.

Mungkin kali ini, Jungkook pun akan menganggapnya sebagai penyelamat hidupnya. Tapi, seseorang pilihan Jungkook adalah Park Jimin, dan pria mungil itu bukan seseorang yang mudah dihadapi.

“Jadi, yang mau kau katakan sekarang adalah…..Baek Soo Hee, ahli menduplikat kunci, begitu? Kau pikir aku ini bodoh atau apa?”

“Jimin. Jadi kau tidak mau lagi mendengar yang kuceritakan? Begitu?” Taehyung berkata kepada Jimin dengan nada frustasi. Akhirnya, Taehyung menyerah karena sepertinya kali ini tidak mungkin untuk dirinya menyelamatkan Jungkook.

“Baiklah, Jungkook. Untuk yang itu, kita akan bicarakan lebih lanjut, nanti. Nanti.”

Jimin mengatakannya dengan penuh tekanan, seolah-olah ia baru saja mengabulkan permintaan Jungkook. Dan sinar mata itu……sinar mata penyihir. Tidak berubah.

“Song Chae Young menerima bantuan dari sekretaris Lee, dalam urusan yang berhubungan dengan sahan yang dimiliki oleh Presiden Direktur Kang, yang saat ini sedang dalam keadaan koma. Kemudian diam-diam melepasnya ke pasaran. Dengan menggunakan uang yang didapat dari penjualan saham itu, dia membeli saham perusahaan IONIQ.”

“Jadi selama ini, apa saja yang dilakukan oleh keluarga Daniel? Mereka menganggap perusahaan mereka tidak ada masalah, begitu? Kalau untuk masalah sekecil itu saja, mereka bisa sampai kecolongan, lebih baik pecat semua karyawannya.” Jimin berkata dengan sinis kepada Daniel, seolah-olah yang sedang mengalami kekacauan adalah perusahaan miliknya.

“Yang mengurus perusahaan itu memang Kang Young Jae. Jadi….presiden direktur dari perusahaan itu sendiri, mungkin saja tidak tahu. Lagipula secara kejiwaan, Young Jae menujukkan gejala kelainan. Dia juga menderita inferioritas. Dia sudah membuang banyak orang dari perusahaan IONIQ itu.” Taehyung dengan mudah melengkapi ceritanya dan menjawab semua pertanyaan Jimin.

“Baiklah. Sekarang sudah waktunya untuk kita pergi dari sini.”

Walau semua sudah diceritakan oleh Taehyung, Jimin tetap tampak tidak puas. Tapi, kembaran Jimin itu sudah hendak bangkit dari duduknya.

“Mau kemana?”

“Memangnya aku harus di sini terus, untuk membiarkan kau…..kembaranku satu-satunya, mencabik-cabik tubuhku, begitu?”

Pasti pria mungil itu akan kembali mengatakan bahwa ia lahir sepuluh menit lebih awal, setiap ia ingin memberikan perintahnya. Taehyung membenci sepuluh menit yang menyebalkan itu. Jimin dengan mudah membaca pikiran Taehyung.

“Kau yakin, tidak mau pergi ke rumah sakit?” Jungkook dengan khawatir memperhatikan tubuh Jimin dengan baik.

“Aku tidak perlu ke rumah sakit.” jawab Taehyung.

“Tidak mau.” sahut Jimin.

Taehyung dan Jimin memberikan jawaban yang kurang lebih sama, di waktu yang bersamaan. Untuk mereka berdua, rumah sakit menjadi salah satu tempat paling menyeramkan yang ada di dunia ini.

“Dia bukan bertanya padamu.” Jimin memandang Taehyung dengan malas. Kemudian, ia mengalihkan pandangannya kepada Jungkook.

“Sebaiknya kita keluar saja. Kalau aku lebih lama lagi ada di sini, aku bisa gila.”

“Kau mau pulang? Tapi, kami masih punya pertanyaan untukmu.” cegah Taehyung.

“Kau saja yang menjawab semuanya. Kita ini kan, saudara kembar. Apa yang kurasakan, bisa kukirimkan padamu.” Jimin mengatakan suatu hal yang mustahil lalu melangkah keluar.

Tampaknya, ia sudah tidak lagi tahan berada di dalam apartmen itu. Di belakangnya, ada beberapa orang yang mengikuti langkahnya. Ada Taehyung yang menggeleng pelan sambil tersenyum, Lucas yang terbelalak, Jungkook yang memandang pria mungil itu dengan pandangan dinginnya –tersirat kekhawatiran yang mendalam pada pandangannya–, lalu Daniel yang ikut melangkah keluar dengan kepala menunduk.

Tiba-tiba saja Jimin yang berjalan paling depan berhenti melangkah. Tentu saja, orang-orang yang berada di belakangnya pun, menghentikan langkah mereka.

“Oh iya, tentang Namjoon! Tolong ganti pakaiannya. Kenapa dia harus selalu memakai pakaian warna hitam? Memangnya di dalam lemarinya, tidak ada pakaian dengan warna lain? Setiap aku melihatnya, aku seperti melihat orang yang mau pergi ke pemakaman saja.”

Jimin memandang ke arah Namjoon dan mengatakannya dengan jelas. Selama ini peran yang diemban oleh Namjoon adalah sebagai ‘bayangan’ Jungkook. Saat ini, ia sedang berada di sudut ruangan itu. Mendengar yang dikatakan pria mungil itu, sontak orang-orang yang berdiri di belakang Jimin mengalihkan pandangan mereka pada dirinya.

Terkejut melihat banyak orang yang tiba-tiba saja memandangnya, Namjoon terlihat gugup. Rasa gugup yang tetap bisa terlihat dengan jelas, walau pria tinggi itu memakai kacamata.

“Apa yang kalian lakukan? Ayo kita pergi.”

Jimin kembali memberikan perintah kepada para pria itu, dan berjalan di depan dengan senyum kemenangan, layaknya seorang malaikat yang berhasil menuntun semua orang untuk mengikuti jalan kebenaran.















To be continued...

My Beautiful Witch [KM] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang