Fourteenth

784 111 7
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry for typo

©Park_213

[280621]

Present...
.
.
.
.
.
🐥🐰
.
.
.
.
.

Taehyung cukup yakin Jimin tidur sendiri di atas ranjangnya. Tapi, malam itu ia menemukan kehadiran orang lain di atas ranjang saudara kembarnya itu. Taehyung dengan gugup menatap seseorang itu. Sebenarnya, Taehyung sudah terbiasa dengan situasi yang tidak biasa seperti ini, tapi kali ini terasa agak berbeda. Walau Taehyung menghadapi keadaan ini dengan cukup tenang, tidak demikian dengan lawannya bertatap mata. Seseorang itu menatap Taehyung dengan gugup.

“Siapa kau?”

Taehyung membungkukkan tubuhnya untuk menatap anak kecil yang sedang menatap dirinya sampai tak berkedip. Dengan hati-hati, anak itu bergerak menuju ujung ranjang. Taehyung hanya bisa tersenyum kecil. Tapi, senyum itu tidak berhasil membuat anak itu tidak ketakutan. Raut wajahnya tidak juga berubah. Ia masih terlihat waspada.

Samchon sendiri, siapa?”

Samchon? Hei. Aku yang terlebih dahulu bertanya padamu. Ini rumahku. Kau datang dari mana?”

Siapa anak ini? Dan bagaimana bisa ia sampai sini, bahkan sampai tidur di ranjang Jimin? Tapi, yang membuat Taehyung lebih bertanya-tanya adalah siapa yang mengajarkan anak ini untuk bersikap waspada seperti saat ini. Penilaiannya tidak salah karena reaksi yang ditangkap oleh Taehyung dari anak ini adalah rasa takut.

“Aku juga tinggal disini.”

Sedikit demi sedikit, ketakutan anak itu terlihat berkurang. Entah karena senyum Taehyung yang lembut atau mungkin ia sudah bisa menangkap karakter Taehyung yang sebenarnya. Tapi, justru hal itu membuat Taehyung semakin bertanya-tanya tentang anak itu. Anak itu terlihat pintar. Walaupun jawaban anak itu singkat, tapi berhasil menjawab sedikit peingintahuan Taehyung.

“Oh ya? Kalau begitu, senang bertemu denganmu. Kalau begitu, kita adalah keluarga karena kita tinggal di rumah yang sama….namaku Park Taehyung dan aku tidak setua itu jadi panggil aku hyeong. Namamu?”

Selama beberapa saat, Minju hanya bisa terdiam. Ia tidak bisa memutuskan, apakah ia harus menjawab pertanyaan pria yang menurutnya seperti dewa itu atau tidak, apalagi pria itu tadi menyebut kata ‘keluarga’. Tak lama pintu kamar terbuka.

Noona!”

Jimin muncul membawa nampan dengan segelas susu di atasnya. Kemunculan pria mungil itu membuat Minju langsung berlari ke arahnya. Bagi Minju, kehadiran Jimin bagai kehadiran seorang malaikat.

“Minju, hati-hati. Tidurmu nyenyak?”

Berada di dekat Jimin, apalagi ia bisa menggenggam ujung pakaian pria mungil itu, membuat Minju merasa sangat aman. Anak itu mengangguk pelan.

“Kau baru pulang? Ada apa kau pagi-pagi sudah di kamarku?” tanya Jimin pada Taehyung.

“Iya. Aku hanya pulang untuk mandi dan sarapan. Aku harus pergi lagi. Dan apa-apaan dengan sebutan ‘kamarku’ itu? Ini juga kamarku kalau kau lupa. Apa itu tadi? Noona? Pft! Bahkan anak sekecil itu menganggapmu seorang wanita. Aku baru meninggalkan rumah ini beberapa hari, tapi kita sudah punya anggota keluarga baru rupanya. Kau sekarang terlibat masalah apalagi?”

“Diam kau! Dia masih kecil dan polos jadi aku membiarkannya untuk sementara. Kenapa kau harus bicara seperti itu padaku? Pada hyeong mu ini? Kalian sudah kenalan?”

My Beautiful Witch [KM] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang