Fiftieth

888 107 10
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry for typo

©Park_213

[050821]

Present...
.
.
.
.
.
🐥🐰
.
.
.
.
.

“Maafkan aku.”

Jungkook meminta maaf kepada Jimin di dalam sebuah kamar hotel mewah, yang terlihat sama indah dan mewahnya dengan rumah Jungkook. Pria mungil itu lebih memilih berada di hotel daripada di rumah.

Baik Jungkook maupun Taehyung, menuruti permintaan Jimin dengan mudah. Mereka merasa tidak perlu membawa semua kekacauan ini ke rumah, dan hanya membuat orangtua Jimin khawatir.

“Tentu saja kau harus minta maaf. Coba saja kau berikan kuncimu pada sembarang orang lagi. Aku jamin, aku pasti akan membunuhmu saat itu juga.”

Bagi Jimin, ada yang lebih penting dari seorang pria gila yang menodongkan senapan ke kepalanya. Yaitu, fakta tentang Soo Hee yang memiliki kunci apartmen pria itu. Untuk hal itu, Jungkook harus lebih merasa bersalah dan minta maaf.

“Bukan aku yang memberikan kunci itu padanya. Benar. Aku berani bersumpah.”

Jungkook saat ini terlihat seperti anak kecil yang tengah memohon ampun pada ibunya. Seolah seorang Jeon Jungkook yang terkenal dengan julukan pangeran es kutub utara itu tidak pernah ada, yang ada hanyalah seorang pria yang bersikap seperti anak kecil.

“Aku tidak perlu sumpahmu. Kalau hal seperti ini sampai terjadi lagi, aku pasti akan membunuhmu saat itu juga. Ingat itu.”

Mata pria mungil itu berkilat. Tidak diragukan lagi, pria mungil itu tidak akan segan membunuh Jungkook, yang dengan tekun menganggukkan kepalanya seperti Minju. Masalah seperti ini, tidak akan ada lagi. Tidak akan pernah ada lagi. Kalaupun masalah seperti ini terjadi lagi, mungkin ia yang akan lebih dulu mengalami serangan jantung, kemudian meninggal.

“Kau hanya akan meminta maaf lewat ucapan saja?” Jimin mengangkat sebelah alisnya.

“Tidak.” sesuai dengan permintaan Jimin, Jungkook mendekat dan manarik si mungil ke dalam pelukannya.

“Maafkan aku. Aku tidak hanya akan meminta maaf padamu. Aku akan meminta maaf setiap hari. Selalu.”

“Aku hanya akan menyiksamu.”

“Jimin…..kau tahu? Tentang penyiksaanmu itu……kau melakukannya dengan benar.”

Jimin terkekeh mendengar keluhan Jungkook. Tawa yang bisa dirasakan pria tampan itu melalui pakaiannya.

“Benarkah? Aku tidak tahu. Aku tidak hanya pintar menyiksamu. Tapi aku juga pintar dalam hal mencintaimu.” Jimin tersenyum penuh makna. Ia melepaskan pelukan Jungkook kemudian menarik tengkuk pria tampan itu dan menciumnya.

Belum sempat terkejut dengan perkataan si mungil, Jungkook dibuat lebih terkejut dengan tindakan tiba-tiba yang Jimin lakukan ini. Jungkook membalas ciuman Jimin, satu tangannya menarik pinggang ramping Jimin agar lebih menempel pada tubuhnya dan satu tangannya berada di belakang kepala Jimin untuk memperdalam ciuman mereka.

Jungkook bertekad untuk bertahan terus di tengah-tengah siksaan si mungil. Tentu saja, ia akan mampu merasakan cinta yang tercurah dari Jimin untuknya.

🐥🐰

Jungkook terkekeh, dengan Jimin berada di dalam pelukannya.

My Beautiful Witch [KM] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang