Pretty Sister Who Buys Me Food - 3

491 81 12
                                    

Jam berwarna hitam yang berada di ruang dosen sudah menunjukkan pukul 7 malam, tapi Irene masih belum pulang dan dihadapannya ada mahasiswa bimbingannya yang mukanya lagi keliatan kusut banget. Kalo gini ceritanya Irene selain jadi dosen pembimbing juga sekalian jadi tempat curhat mahasiswanya.

Irene melipat tangannya, lalu menatap mahasiswa bimbingannya yang sekarang tengah menaruh kepalanya di meja "Jadi kamu mau gimana Haechan?" tanya Irene sabar.

Kepala Haechan yang tadinya dia taruh di meja kini bangkit tiba-tiba bikin Irene kaget dan balik natap muka Irene "Saya udah putusin pacar saya prof, maaf ya prof tapi pacar saya anjing banget bisa-bisanya ngapus draft skripsi saya." Jawabnya kesal.

Irene menarik nafas "Jadi selama ini kamu pacaran sama anjing?" hehe gak gitu konsepnya.

"Proffffffffff." Rengek Haechan ke Irene karena Irene ngomong kaya gitu tadi.

Tawa Irene pecah mendengar Haechan kaya gitu "Yaudah gini aja deh Chan, kamu mulai dari awal aja kan ada hard copy nya kan. Saya kasih tengat waktu lebih deh, gak usah putus asa. Pokoknya kalo kamu ada kesulitan langsung chat saya, kamu gak boleh berhenti ditengah jalan ya." saran Irene meski Irene tau banget anak bimbingnnya ini udah ditahap nyerah dan putus asa.

"Ya tuhan capek prof ulang lagi." Keluh Haechan dengan wajah misuh yang ditekuk.

"Terus kamu maunya apa? Mau langsung saya acc sidang? Gak mungkin kan? Udah kerjain, finish what you start." Jawab Irene tegas.

Haechan bangkit dari duduknya, memakai tas nya lalu pamit "Yaudah saya pamit prof, terimakasih ya udah denger keluh kesah saya."

Setelah mahasiswa bimbingannya keluar, Irene langsung merapihkan mejanya. Memasukkan botol minum kedalam eco bag nya. lalu mengambil tas nya dan berjalan keluar kantor. Begitu belok dari kantor Irene kaget, lalu tersenyum ada Mino yang menunggunya sambil membawa dua gelas es kopi di kedua tangannya.

Irene berhenti sejenak, lalu menatap Mino dan Mino berjalan menuju Irene "Kopi." Kata Mino pada Irene.

"Kok ada disini?"

Mino memberikan kopinya ke Irene "Sengaja sih mau ketemu Ka Irene." jawab Mino santai kebangetan santai sampe gak tau kalo Irene tuh deg-degan dengernya.

Irene menyesap kopi yang diberikan oleh Mino "Udah makan?"

"Belum, aku juga kesini mau ajak makan ka Irene."

Irene terlihat semangat "Yaudah ayo kita makan enak."

Selesai makan enak, masih belom mau pulang ternyata Irene dan Mino. Alhasil cari café buat minum kopi yang 24 jam, semalaman ini aja udah keitung mereka berdua minum 2 gelas kopi. Kopi yang dibawa Mino tadi sama kopi latte yang sekarang mereka minum lengkap dengan redvelvet cake, dan scone.

"Habis ini mau ngapain?" tanya Mino.

Irene berpikir sejenak lalu keinget sama kerjaannya "Aku mau koreksi paper mahasiswa."

"Sampai malem?"

"Kayanya iya, soalnya ada 2 kelas. Kamu abis ini mau ngapain?" Irene balik tanya ke Mino.

"Siaran, aku ada siaran malem."

"Bagus bisa temenin aku koreksi berarti." Ucap Irene bikin Mino senyum-senyum. "No, kamu pernah denger omongan orang gak? I mean take it into seriuous way."

Mino menatap mata Irene "Dulu-dulu sih iya, cuma kaya lama kelamaan gak ngerti juga kenapa harus dengerin omongan orang saat kita bahagia dengan jalan yang kita ambil." Jawab Mino mengawali deeptalk kali ini.

Eternal Mixtape • MINRENE SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang