Shasha bangun tapi gak mendapati om Mino tidur di sofa, semalem Mino tidur di sofa ruang tamu kan. Bingung lah kemana om Mino nya ini, udah cari ke seluruh sudut yang ada di apartment ini juga gak ada.
Shasha berusaha keluar apartment buat cari om Mino, tapi yang didapati adalah Bundanya lagi nangis dipelukan om Mino. "Bunda, om Mino?" panggil Shasha.
Ya ke gep anak sendiri lagi pelukan terus kaget, dilepas langsung pelukannya Irene langsung peluk Shasha, sedangkan Mino menatap anak dan tersenyum.
Shasha langsung melepas pelukan Irene, menatap Irene dengan tatapan mengerut "Explain!" ucap Shasha tegas.
Mino menatap Irene yang keliatan khawatir, masalahnya ya emang Shasha sifatnya kan gak jauh beda sama Irene "Biar aku aja, kamu mendingan pulang dulu nanti aku kabarin." Kata Mino meyakinkan Irene.
Mino berbalik ke Shasha "Om bakal jelasin, masuk dulu ya?" Mino berusaha buat jelasin ke Shasha.
Shasha masuk duluan, Irene menatap Mino "Pelan-pelan jelasinnya ya, aku tunggu kabar baiknya."
Mino tersenyum, lalu menepuk-nepuk rambut Irene lembut "Kamu tenang aja."
Kepala Irene mengangguk, dia yakin kalo Mino bisa jelasin baik-baik "Aku balik ya."
"Iya, hati-hati."
Mino masuk ke apartmentnya lagi, Shasha udah duduk di sofa sambil melipat tanganya di dada. Dia tau kalo anaknya ini pasti interogasi dia udah macem Irene aja sih Shasha sifatnya kalo kaya gini tuh.
"Explain, Om!" ucap Shasha masih dengan tangan terlipat di dada.
Mino duduk menghadap anaknya tersebut, "It's gonna be a very long story."
"I'm okay with that, jelasin semuanya." Shasha udah siap banget.
"I'm your father." Ucap Mino secara garis besar.
Mata Shasha melotot, kanget lah pasti "Wait, what? You're my father? I mean Om Mino Papah aku? Papahnya Shasha?"
Mino tersenyum pahit, ya udah jelas pasti Shasha bakal kaget banget 13 tahun gak pernah tau Papahnya siapa, tiba-tiba orang yang ada dihadapannya ini ngaku kalo dia Papahnya gak kabur aja udah mending.
"It's sad but it's true."
Kepala Shasha menggeleng kuat "It's not sad! I've been waiting for this moment, finally I meet my father, and surpisingly my Papah it's so cool."
"Sha?" giliran Mino yang kaget dan bingung sama anaknya ini.
"Can I call you Papah?" tanya Shasha pada Mino yang masih kaget banget beneran kaget, karena dia kira Shasha malah bakal marah atau kabur lagi gak mau temuin Mino.
"Of course you can." Setelahnya Mino ceritain semuanya, semua tentang Mino dan Irene.
Shasha menatap Papahnya "Kenapa Papah tinggalin kita berdua?" tanyanya.
Mino menghela nafas panjang dan berat, dia juga harus jelasin ini gak boleh ada yang di lewatin pokoknya "I was scared, kamu tau umur Papah dan Bunda berapa tahun saat itu? Umur kita baru 18 tahun, kita berdua tau kalo apa yang kita lakuin itu salah, kamu juga harus tau itu ya. Gak semua yang bebas itu baik. Secara psikologis kita berdua belum siap, tapi kita berlaga kaya kita udah siap, maksudnya Papah yang ngerasa kalo Papah udah siap. Padahal gak, buktinya Papah tinggalin kalian berdua kan? Ninggalin kalian berdua adalah kesalahan yang gak pernah bisa di maafin seumur hidup, Papah tau Papah bukan orang baik but at least I'm trying to be a good person now. For you, for Bunda, and for us."
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Mixtape • MINRENE SHORT STORY
Fanfic"Because Love is a Mixtape." Kumpulan cerita Mino dan Irene. Mature content in some chapter. 🔞🔞 #2 in Minoirene 270220 #3 in Minoirene 020820 #2 in Minoirene 040820 #3 in Minrene 050820 #2 in Minrene 090820 #3 in Song Minho 290820 #2 in Winvelvet...