The 1 - 3

331 37 11
                                    

Shasha jujur aja kaget begitu keluar gerbang sekolahnya udah ada Papah nya nungguin dia dengan senyum terbaiknya di depan mobil, dia menoleh ke Miss Irene yang sekarang lagi ngobrol sama salah satu wali murid lainnya, kemudian dia menatap Papah nya lagi dan masih dengan bingung Shasha berjalan menuju Papahnya.

"Kok Papah tumben jemput?" tanya Shasha keheranan karena ya beneran tumben menurutnya.

Mino tersenyum sambil memakai kembali sabuk pengamannya, dan kemudian dia pakaikan sabuk pengaman Shasha "Papah kan udah janji sama Shasha buat selalu ada, dan itu dimulai hari ini."

Alis Shasha bertaut "Artinya Shasha udah gak sama Miss Irene lagi, gitu?"

"Iya, seneng kan Shasha?"

Diem, Shasha malah diem bukannya menanggapi Mino membuat Mino bingung "Kenapa kok mukanya kaya gak seneng itu Sha?"

"Gak apa-apa, aneh aja." jawab Shasha.

Kali ini giliran Mino yang bingung "Aneh kenapa?"

"Gak apa-apa." Jawab Shasha lagi, kemudian Mino mengangguk dan mulai menyalakan mesin mobilnya.

Irene yang posisinya tengah berada di depan kelas menatap mobil Mino yang pergi menjauh sambil tersenyum, ya gak bisa dipungkiri juga kalo dia ngerasa aneh dengan situasi ini ada perasaan yang menggelinjar aneh yang Irene sendiri aja gak ngerti itu apa.

Mino menepikan mobilnya pada satu kedai es krim gelato yang cukup termana dikota, dulu Yerin, Mino, dan Shasha sering datang kesini sebulan 4 kali, senyum sumringah tercetak jelas diwajah Shasha dia semangat turun dari mobil dan langsung lari masuk kedalam. Nyatanya sudah hampir 3 bulan ini Shasha tidak bertandang ke tempat es krim favourite nya.

"Papah aku mau yang cookies and cream." Pinta Shasha pada Mino.

Mino ikut senang, permulaan yang bagus pikirnya "Itu aja gak tambah yang lain?"

Shasha keliatan mikir dulu "Tambah strawberry, makasih ya Papah. Biasanya Mamah gak pernah bolehin." Ucapnya yang gak disangka malah membuat Mino terdiam.

Kemudian setelah membayarnya Mino mengajak Shashs duduk disalah satu kursi yang ada disana sambil menikmati es krim nya "Sha." Panggil Mino pada anaknya

"Iya, Pah?"

"Shasha kangen gak sih sama Mamah?"

Shasha menaruh sendok es krim nya "Kangen sih, cuma kan Mamah gak bisa kembali ke kita juga, kata Miss Irene yang bisa Shasha lakuin sekarang itu cuma doa, setiap Shasha inget Mamah ya Shasha doa untuk Mamah, karena cuma itu yang Mamah butuhkan sekarang. Bener gak sih Pah?" Shasha balik bertanya pada Mino.

Mino mengacak rambut anaknya "Bener, apa yang dibilang sama Miss Irene itu bener banget." gak salah emang Mino kemarin nitipin Shasha ke Irene.

"Pah, boleh gak nanti bawain es krim ke miss Irene?"

"Ummm, boleh." Jawab Mino

"Yes! Miss Irene suka rasa matcha Pah."

Matcha, Yerin juga suka rasa matcha.

Shasha minta es krim untuk Irene di take away Mino takut kalo es krim nya akan mencair setelah sampai kostan Irene terlebih lagi Jakarta siang ini panas sekali 33 derajat, jujur aja Mino khawatir es krim tersebut berbeda bentuk nantinya, tapi Shasha bilang kalo tempat es krim ini memiliki teknologi ecobag yang canggih katanya, es krim nya gak akan mencair sampai 3 jam dia bilang.

Benar saja Mino kembali mengecheck es krim tersebut begitu sampai di kostan Irene dan es krim nya masih utuh tidak mencair sama sekali, anaknya memang pandai!

Eternal Mixtape • MINRENE SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang