You Are Enough - 3

413 66 22
                                    

Wooseok keluar dari kamar sementaranya yang berada di mansion Mino, kemarin malam Irene meminta izin pada Mino untuk membiarkan Wooseok tinggal di mansionnya sementara, dan Mino mengizinkannya. Tentu aja bakal Mino izinin, mau Irene minta apapun mungkin sekarang bakal dia sanggupin.

Tapi Wooseok gak mau lama-lama disini, karena dia mau pulang kerumah dan bertanya pada kedua orangtuanya tentang pernikahan Irene. di pesawat kemarin Mino menjelaskan kalau orangtua Wooseok menjual Irene pada suaminya yang sekarang.

Hal tersebut membuat Wooseok membenci orangtuanya, dia benar-benar membenci orangtuanya. Hanya karena uang mereka gelap mata.

Wooseok mencari Mino, ada yang harus dia sampaikan kepada Mino. Karena mansion ini besar dan dia gak tau dimana keberadaan Mino, maka dia tanya sama ART nya, dan ditunjukkin ke ruang kerja Mino.

Wooseok mengetuk ruang kerja Mino, dan mendapati ada Johnny dan Mino disana.

Wooseok duduk "I wanna say thank you, thank you for save my sister life."

"It's okay, lo harus ada terus disamping Irene. dia bener-bener kacau." Ucap Mino.

Wooseok mengangguk, dia berjanji buat selalu ada disamping Irene.

Johnny menatap Wooseok "Siapa suaminya bu Irene kalo kita boleh tau?" tanyanya tanpa basa-basi.

Mino ikut menunggu jawaban Wooseok.

"Kim Taehyung, kalian pasti kenal siapa Kim Taehyung."

Mino menatap Johnny "Who is him? Someone I know?" tanyanya.

"Kim Co."

Mino menjentrikkan jarinya "Adiknya Kim Suho?"

"Unfortunately yes. Pak mereka ikut tender kita, I have a plan." Kata Johnny.

Gak sia-sia emang mempekerjakan Johnny sebagai personal assistant nya. harus naik gaji emang nih Johnny. Tenang aja itumah, bisa diatur.

****

"What flowers do you like?" tanya Mino sambil mendorong kursi roda Irene menuju rumah kaca milik Mino yang berisikan berbagai jenis bunga.

Irene diam sebentar "Garbera?" jawabnya.

Mendengar jawaban Irene, Mino langsung membelokkan kursi roda Irene ke tempat dimana bunga garbera berada "Which one?"

"Pink one."

Mino langsung mecabut satu tangkai bunga garbera yang ada di tangkainya, dan ia berjalan kembali ke arah Irene. Melihat Mino yang berlutut di hadapannya sambil memberikannya bunga membuat hati Irene berdebar, Irene mengelang pelan. Ini gak seharusnya terjadi. Jantungnya gak boleh berdebar hanya karena Mino memberikan bunga kepadanya.

"Nih." Kata Mino sambil memberikannya.

Irene menatapnya "Thank you." Jawabnya menerima bunga tersebut dengan senyuman.

"My pleasure." Jawab Mino juga dengan senyumannya.

Mino mengajak Irene ke bukit yang berada disana, kemudian dia menggelar kain untuk alas duduk mereka, dia memapah Irene untuk duduk disana. Sambil memandang langit, banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul di kepala Irene tentang Mino. Dia ingin mengetahui semuanya.

"Kamu udah tau semua tentang saya kan?" tanya Irene.

Mino yang tengah tiduran menatap Irene "Maybe yes, maybe no." karena dia pun tak yakin.

Dengan takut-takut Irene berkata "Tapi aku gak tau tentang kamu, boleh aku tau tentang kamu?"

Dahi Mino mengerut "Tentang aku?" Mino balik bertanya.

Eternal Mixtape • MINRENE SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang