"Hadeh." Keluh Seulgi yang akhirnya ikut rebahan bareng Irene dan Wendy di kasur.
Sekarang mereka bertiga lagi main di apartment Wendy, tadi setelah Irene selesai pemotretan Wendy dan Seulgi menyusulnya untuk main. Cuma mainnya ujung – ujungnya ya ke apartement Wendy doang sih. Abis males, Jakarta macet plus panas. Kalo disini kan bisa ngadem dan kalo mau makan tinggal gofood, kelar sudah masalah.
"Gimana bab 3 Seul? Udah?" tanya Irene kemudian.
Seulgi menghempaskan nafasnya lagi "Udah, tapi gak tau bakal di acak – acak lagi apa gak. Gue udah di tahap pasrah, kalo sampe disuruh ganti judul gue mending balik ke Surabaya aja, bantuin Mamih di toko." Putus asa bener saudari Seulgi ini.
Wendy ngakak denger seruan putus asa sahabatnya tersebut "Kaum lemah! Inget Seul, lo gak di izinin nikah sama Papih lo kalo belom lulus S1."
Seulgi kemudian bangkit dari tidurnya "Lah lo berdua enak tinggal nunggu sidang minggu depan! Lah gue?"
Bukannya kasian Irene malah ketawa "Makanya jangan jalan – jalan mulu sama si Kokoh. Lo sih, pergi mulu."
Seulgi menunjuk Irene "Ya lo ngomong kaya gini karena lo putus aja sama si Minong. Coba kalo lo gak putus, skripsi lo juga sama terbengkalainya." Balas Seulgi.
Irene cuma mencebikkan bibirnya, kemudian melengos. Males gak sih ngomong ngungkit – ngungkit mantan. Kalo Irene mah males, sejak dia putus sama Mino 2 bulan lalu dia beneran gak mau tau kabar Mino, meski masih simpen kontaknya, tapi Irene gak mau tau urusan Mino. Gengsi aja sih sebenernya.
Mereka bertiga kompak tengkurap, dan Wendy yang ada di tengah sekarang lagi sibuk sama ponselnya, buka aplikasi belanja online.
"Yoon minggu depan ulang tahun nih, kadoin apa ya?" tanya Wendy tanpa mengalihkan pandangannya pada ponsel.
"Testpack, biar surprise." Celetuk Irene pendek.
Langsung di toyor kepalanya sama Seulgi "Gue tau Rene lo kering kan 2 bulan gak dikasih jatah."
Irene mendorong Wendy, dan seperti efek domino Seulgi juga ikut terdorong oleh Irene "Mulut, udah sana lo balik aja ke Surabaya." Tandas Irene kesal.
Wendy berdecak "Ck, lu berdua sama aja sih. Tidak berguna bagi nusa dan bangsa." Katanya.
"Gak apa – apa yang penting minggu depan gue sidang." Balas Irene, bermaksud meledek Seulgi.
"IRENEEEE." Teriak Seulgi kemudian mereka berdua lari – larian di dalem kamarnya Wendy.
****
Lari – larian menguras tenaga, akhirnya mereka bertiga gofood makanan. Irene beda sendiri dari Seulgi dan Wendy, dia pesan bakso soalnya udah beberapa hari ini dia gak makan nasi karena asam lambungnya naik, asal makan nasi mual. Gak ngerti Irene juga, udah minum obat cuma belum sembuh – sembuh, dia mikir juga sih minum obat percuma aja kalo masih minum kopi. Gak ngaruh.
"Mino beneran pacaran sama Jennie ya, Rene?" tanya Wendy yang udah selesai makan, sekarang lagi scroll instagram.
Irene mengangkat bahunya acuh "Gak peduli juga sih." Jawabnya.
Seulgi ikut melonggok ke arah ponsel Wendy, "Bener berarti, soalnya belum lama ini gue sempet liat Mino bawa Jennie pas lagi main sama Kokoh." Jelas Seulgi.
"Ya biarin aja, gue juga udah biasa aja sih. Gak usah di ambil pusing." Kata Irene.
"Gila sih secepet itu dia gantiin lo, setelah 4 tahun kalian pacaran." Ucap Wendy sambil geleng – geleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Mixtape • MINRENE SHORT STORY
Fanfic"Because Love is a Mixtape." Kumpulan cerita Mino dan Irene. Mature content in some chapter. 🔞🔞 #2 in Minoirene 270220 #3 in Minoirene 020820 #2 in Minoirene 040820 #3 in Minrene 050820 #2 in Minrene 090820 #3 in Song Minho 290820 #2 in Winvelvet...