Okay, this is 19+ 🔞🔞🔞🔞chapter, if you underage please pleaseeeee don't read this, seriously.
Read with you own risk.******
Irene mengangkat kembali gelas kosong yang ada di tangannya, mengisyaratkan seorang bartender kalau Irene ingin mengisi gelasnya lagi. Bartender itu berdiri tepat di depan Irene, alisnya naik sebelah.
"Again?" tanyanya.
Irene berdecih meremehkan "Ini hanya tequila, aku tak akan mabuk hanya karena meminta tambah tequila." Jawab Irene.
"Terserah lah." Sahutnya, kemudian mengisi kembali gelas Irene yang kosong.
Irene menegaknya lagi, sambil sesekali menatap kosong ke para pengunjung yang tengah asyik berjoget di lantai dansa, tak terlalu ramai hari ini. Diluar memang tak turun salju, namun mereka semua tau ini adalah malam Natal, mungkin mereka semua tengah merayakannya bersama keluarga kecil mereka, terkecuali Irene dan beberapa orang yang terdampar di meja bar.
Irene kembali menggoyangkan gelasnya kembali memanggil bartender utuk mengisi gelasnya lagi. Saat gelas ke enam, kepala Irene mulai sedikit pusing. Dia berbohong saat mengatakan bahwa minuman ini tak membuatnya mabuk. Dia sedikit mabuk sekarang.
****
Mino sedikit berlari kecil saat turun dari mobilnya, menuju sebuah bar terkanal di sekitar Gangnam, Seoul. Dia penat, kepalanya benar – benar serasa ingin meledak. Meeting kali ini tak bisa di bilang berjalan dengan mudah. Client nya kali ini benar – benar menyulitkannya. Banyak juga permintaannya. Sedangkan ini adalah tender besar, maka itu Mino repot – repot datang ke Seoul untuk mendapatkan tender ini.
Suara music terdengar bersahutan di telinganya, dengan cepat Mino menuju bar untuk memesan minumannya.
"Boleh aku duduk di sampingmu?"
Irene langsung menoleh mencari sumber suara, yang ternyata tepat di sebelahnya "Sure." Jawabnya.
Mino duduk disebelah wanita tesebut, lalu menatapnya "Are you Indonesian?"
Irene kembali menoleh, namun kali ini dia menatap Mino "Yes, are you Indonesian too?"
"Ya." Sahut Mino. "Kamu sendiri di malam natal seperti ini?" tanyanya lagi.
Irene mengangguk "Begitu pula denganmu." Balas Irene yang disambut seringai diwajah Mino.
Mino mengangkat tangannya, memanggil seorang bartender "Rye whiskey." Ucapnya, kemudian bartender tersebut mengangguk dan mengambil pesanan Mino.
Mino menegak menumannya dengan sekali tegakan.
Irene menatap Mino dengan seksama, tampan, batinnya bergumam. Kulitnya yang sedikit kecokelatan membuatnya terlihat seksi, rambutnya yang terisisir rapih, serta setelan busana yang rapih, Irene yakin kalau dia datang ke Negara ini bukan untuk berlibur.
"Ada yang salah denganku?" tanya Mino.
Irene menggeleng "Wajahmu begitu familiar."
Seringai di wajah Mino muncul kembali "Bila kau suka membaca majalah, dan menonton berita." Ucap Mino santai sambil kembali menyesap whiskey nya.
"Kau seorang pengusaha." Ujar Irene.
Dia hanya tersenyum, bukan menyeringai tetapi tersenyum "Bingo!."
Irene masih menatapnya, dan Mino membalas tatapannya tersebut "You're blushing."
"Karena kau menatapku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Mixtape • MINRENE SHORT STORY
Fanfiction"Because Love is a Mixtape." Kumpulan cerita Mino dan Irene. Mature content in some chapter. 🔞🔞 #2 in Minoirene 270220 #3 in Minoirene 020820 #2 in Minoirene 040820 #3 in Minrene 050820 #2 in Minrene 090820 #3 in Song Minho 290820 #2 in Winvelvet...