Irene dan Mino bergandengan tangan disekitaran taman komplek apartment Irene malam ini, sesekali Irene menatap tangan mereka yang saling menggenggam lalu berjalan lagi sampai ada satu bangku taman, mereka duduk pada bangku taman berbahan besi dengan cat cokelat kehitaman yang sedikit memudar.
Irene masih menatap genggaman tangan Mino "Is it real? I mean us?" tanya Irene sedikit ragu terbersit dibenaknya.
Senyum Mino mengembang, lalu mengangguk "I love you." Bisiknya pada Irene.
Tawa Irene meledak "Sejak kapan?"
"Apanya yang sejak kapan?"
"Suka sama aku, sejak kapan?"
Mino berpikir lalu menjawab dengan yakin "Pas kamu kerumah setelah balik dari London." Jawab Mino.
"Love at the first sight?" tanya Irene penasaran.
Mino menggeleng "Aku kenal kamu dari jaman kamu masih SMP kan."
Irene mengingat kembali "Oh iya jaman-jaman kamu masih pakai baju belel terus modif-modif motor ya?" katanya sambil ketawa mengingat kelakuan Mino jaman dulu.
Malu, Mino menundukkan kepalanya sambil tersenyum "Dulu aku belom ngerti style apalagi ngerawat badan. Tapi kamu kok masih cantik aja kaya dulu ya?"
"Loh, aku kan emang cantiknya paripurna." Sombong Irene pada Mino sambil tersenyum.
Mino menatap wajah Irene lekat, menangkup pipinya pada kedua tangannya "Iya ya, cantiknya beneran paripurna."
Pipi Irene memerah, tuhan ini bukan umur dimana Irene merasakan kasmaran yang kaya anak abege tapi kok rasanya Irene beneran kaya balik lagi ke masa-masa abege dulu. Mino terus menatap Irene dengan seksama melihat inci demi inci wajah kekasihnya ini. Kekasihnya, Mino masih gak nyangka bisa menyebut Irene dengan sebutan kekasihnya.
"Aku malu." Kata Irene kemudian menutup wajahnya dengan tangannya.
Mino terkekeh pelan "Kenapa malu sih? Aneh kamu loh beneran cantik."
"Udah ah, aku mau masuk. Udah malem loh ini." Kata Irene sambil menunjukkan jam tangannya pada Mino.
Mino malah menyenderkan kepalanya pada bahu Irene "Aku masih kangen." Katanya berusaha menahan Irene supaya tidak pergi darinya.
"Kan besok masih bisa ketemu?"
"Kamu Sabtu jadi seminar ke Bandung?" tanya Mino, kemarin soalnya Irene di ajak buat jalan hari sabtu gak bisa katanya haru seminar.
"Jadi, oh iya aku lupa kasih tau ya kalo aku jadi ke Bandung."
"Aku anter ya?"
Raut wajah Irene bingung "Kamu beneran mau anter? Gak ada kerjaan?" tanya Irene balik.
"Gak ada sih, gak apa-apa lah anter doang mah, masa anter pacar sendiri gak mau."
Irene cuma tersenyum lalu mengangguk.
Orang kalo lagi kasmaran ya begini, dunia serasa milik berdua yang lain ngontrak kamar mandi di luar.
****
Bunyi pintu hotel dibuka membuat Mino menatap ke arah pintu hotel, kegiatan melukisnya berhenti lalu tersenyum melihat Irene yang tengah melepas sepatunya dan meletakkan tas nya di meja, tepatnya disebelah tv. Total 12 jam Irene meninggalkan Mino untuk mengisi seminar dan segala macamnya, kini Irene kembali ke pelukannya.
Irene langsung duduk dipangkuan Mino, lalu mengecup bibir Mino sekilas dan tersenyum manis dihadapannya. Begitu Mino ingin memperdalam ciuman mereka, Irene mundur "Aku mandi dulu." Kata Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Mixtape • MINRENE SHORT STORY
Fanfiction"Because Love is a Mixtape." Kumpulan cerita Mino dan Irene. Mature content in some chapter. 🔞🔞 #2 in Minoirene 270220 #3 in Minoirene 020820 #2 in Minoirene 040820 #3 in Minrene 050820 #2 in Minrene 090820 #3 in Song Minho 290820 #2 in Winvelvet...