Perjalanan pulang dari Bandung ke kota perantauan dia di Jakarta tidak pernah se bahagia ini untuk Irene, dia terus menatap Jinyoung kekasihnya yang sekarang tengah menyetir sambil mengenggam tangan kirinya, menatapnya seolah-olah Jinyoung akan lenyap jika dia berkedip, tapi tidak Jinyoung akan tetap disana, sesekali dia membalas tatapan Irene penuh cinta sama seperti Irene menatapnya.
Jinyoung mengecup punggung tangan Irene, hatinya berbunga-bunga setelah berhasil meminta Irene pada orang tuanya untuk di jadikan istri sekaligus ibu anak-anak mereka nanti. Restu itu sudah di dapat, Jinyoung hanya perlu membuat pertemuan orang tuanya dan orang tua Irene berjalan lancar bulan depan.
Mereka saling mencintai, dan yang Irene selalu ingat dia sangat mencintai Jinyoung.
"Besok pulang kerja mau aku jemput atau gak?" tanya Jinyoung sesampainya mereka di basement apartement Irene.
"Jemput. Please jemput aku!" jawabnya dengan manja padahal setiap hari kalau Jinyoung gak ada kesibukan lain dia akan menjemput Irene.
Jinyoung tertawa gemas melihat tingkah Irene "Siap tuan puteri, aku akan menjemputmu."
Irene menatap Jinyoung dalam "Aku cintaaaaaaaa banget sama kamu."
"Aku juga cintaaa sekali sama kamu, kamu tau dari awal kita ketemu."
Yang Irene tau, dia sangat mencintai Jinyoung dan Jinyoung juga sangat mencintainya.
****
Irene melihat Wendy berjalan kearah kubikel nya yang ada disebelahnya, begitu Wendy duduk Irene langsung menunjukkan tangan kirinya, maksudnya pamer ke Wendy. Mata Wendy langsung melotot begitu mengetahui maksud Irene, dia langsung menarik tangan Irene.
"Jinyoung?" tanya Wendy memastikan.
Irene mengangguk bahagia sekali, mereka berdua teriak kegirangan dan saling berpelukan "Gue dilamar sama Jinyoung, Wen!!!!!!!"
Untungnya kantor masih sepi hanya ada mereka berdua pagi ini, jadi aman buat teriak histeris.
Wendy mengelap air matanya, dia bahagia melihat sahabatnya ini bahagia "Alhamdulillah, setelah 3 tahun ya Rene. Aaaaaaaaaaa, gue bahagia banget. selamat sayangku."
Irene menarik nafasnya "Lo tau kan gue cinta banget sama Jinyoung, gue lebih dari bahagia Wen."
Wendy menganggukkan kepalanya "Gue tau Rene, makanya gue bahagia banget."
Wendy sebagai sahabat Irene dari jaman SMA sampe sekarang kerja bareng tuh tau banget gimana Irene sama Jinyoung, hubungan mereka tuh hampir gak pernah ada masalah. Kalo ada pun mereka bisa dengan cepat ngatasinnya, diantara pertemanan mereka hubungan Irene Jinyoung lah yang paling adem ayem banget.
"Kapan acara resminya? Di Bandung kan?" tanya Wendy.
Irene mengangguk "Iya di Bandung, bulan depan Wen. Doain ya lancar semuanya."
Wendy menyenggol bahu Irene "Selalu, selalu gue doain buat lo Rene. Udah mulai nge-list buat nikah dong?" tanya Wendy.
"Duh jadi malu, gue sama Jinyoung sih pengennya tuh undang keluarga deket dan sahabat doang sih. Tapi lo tau kan keluarga Jinyoung tuh isinya orang penting semua, jadi kayanya gak mungkin buat intimate wedding sih."
"Iya juga ya, tapi mau gimanapun pernikahannya nanti semoga lancar."
"Aamiin, lo jadi minggu depan umrohnya kan?" Wendy mau umroh sekeluarga katanya.
"Jadi dong, gila aja gue udah bayar masa gak jadi."
Irene nyengir "Nanti disana doain gue ya, semoga semuanya lancar gak ada halangan apapun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Mixtape • MINRENE SHORT STORY
Fanfiction"Because Love is a Mixtape." Kumpulan cerita Mino dan Irene. Mature content in some chapter. 🔞🔞 #2 in Minoirene 270220 #3 in Minoirene 020820 #2 in Minoirene 040820 #3 in Minrene 050820 #2 in Minrene 090820 #3 in Song Minho 290820 #2 in Winvelvet...