07 || Cooling fresh

42.4K 4.4K 301
                                    

[ happy reading! ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ happy reading! ]

🌩️🌩️🌩️

"Bang! Bang! Sini, bentar, deh!" Alan memanggil Azam yang sedang mencuci motor nya di halaman depan.

"Males,"

"Bentar, doang! Dipanggil sama Bunda!" Remaja lelaki yang baru saja pulang dari tempat menempuh pendidikan itu merengek.

Menghembuskan napas kasar, Azam akhirnya berdiri sambil membawa spons yang penuh busa di tangan nya.

"Apa?"

"Noh, dipanggil Bunda." Alan menuding ke dapur. "Katanya, disuruh beli bahan belanja bulanan."

"Bilang sama Momma, gue lagi cuci motor. Bentar lagi kesana,"

"Bilang aja ndiri. Lo, kan, kaga bisu." Alan melengos pergi, sambil meminum cola.

"Tu, anak, kenapa harus lahir ke dunia, sih?" Azam merutuk sebal menghadapi tingkah laku Alan, yang kelewat solimi.

"Bun, itu Bang Azam." Alan menunjuk Azam yang sedang berjalan ke arahnya dengan tampang malas.

"Apa, Ma?"

"Ini, kamu tolong beli'in ini, ya, di supermarket depan." Ayana memberikan selembar note kepada Azam yang sudah
ter-torehkan tinta hitam di atasnya.

Mencoba mengintip tulisan apa saja yang tertoreh di permukaan kertas yang diberikan Ayana, kepada Azam.

"Woih! Banyak amat, Bun." Alan berucap spontan.

"Itu buat dua bulan! Biar engga bolak-balik ke supermarket." Ayana menjawab, sembari memotong wortel.

"Ohhh . ." Alan manggut-manggut. "Emang Papa kemana, sih, Bun? Tumben banget nyuruh Bang Azam buat beli beginian. Biasanya, kan, Bunda sama Papa yang beli."

"Papa kamu lagi latian basket,"

"Basket? Dimana? Kok nggak ngajak-ngajak Alan, sih?!"

"Ck! Kamu tadi, kan, masih sekolah! Baru juga pulang!" Ayana berkacak pinggang. "Jangan bikin pisau ini nancep di mata kamu, ya."

"Minyak, beras, gula, daging, sayur, buah, susu, teh, kopi, garam . ." Azam menggumam pelan, seraya membaca tulisan yang ada di note.

"Ma, bawa mobil boleh? Ini belanjaan nya banyak soalnya." Pinta Azam setelah selesai membaca note tersebut.

Ayana menggeleng. "Gausah aneh-aneh. Bawa aja tu motor. Kalo susah ngebawa nya, ajak aja Alan."

Akalanka [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang