45 || Masalah susu bumil

34K 3.6K 281
                                    

[ happy reading! ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ happy reading! ]

🌩️🌩️🌩️

Menurut peribahasa kala ini, satu tahun itu terasa sebulan, sebulan itu terasa seminggu, seminggu itu terasa satu hari, sedangkan satu hari itu terasa enam jam.

Bayangkan, baru kemarin hari Minggu, tak terasa besok sudah hari Minggu lagi. Tak terasa kemarin hari Senin, esoknya hari laknat bin menyebalkan itu kembali datang.

Sama halnya dengan peribahasa yang umum di katakan kalangan awam tersebut, tak terasa juga, kandungan Elma sudah menginjak usia empat bulan.

Selama empat bulan itu juga, Alan menjaga wanitanya dengan sepenuh hati. Dia juga pintar membagi waktu antara bekerja di kantor jika di perlukan Rangga, bermain bersama kawan sebaya, bersekolah, dan bermesraan dengan sang istri.

Untuk urusan pendidikan, pria tengil berparas tampan itu sudah naik ke kelas dua belas sejak tiga bulan yang lalu selepas tragedi demam akibat kehujanan.

Sesuai ketikan nya di grub remas pentil beberapa bulan yang lalu, Alan akan tetap bersekolah, namun hanya tiga kali masuk selama satu minggu. Yaitu pada hari Senin, Rabu, dan Jum'at.

Sebelum memutuskan hal tersebut, suami Elma itu sudah bernegosiasi, dan bermusyawarah bersama pihak keluarga, juga pihak sekolah.

Sedangkan Elma, perempuan itu bersekolah di rumah dengan Amara-guru pembimbing selama home schooling. Amara sendiri termasuk salah satu teman angkatan Ayana sewaktu SMP yang sekarang menjabat sebagai guru pengajar di salah satu SMA ternama.

"Assalamualaikum!" Alan membuka pintu rumah. Pandangan nya menyorot ke arah Elma yang sedang mengerjakan beberapa soal.

"Waalaikumsallam," jawab Elma tanpa menoleh.

"Assalamualaikum, Te." Alan menyalimi punggung tangan Amara. "Tante udah makan?"

"Udah, kok." Jawab Amara seraya tersenyum. "Tante makan bareng sama Elma. Kebetulan, tadi ada pedagang bakmie keliling yang lewat depan rumah."

Alan mengangguk, faham. "Oiya, berhubung kamu udah pulang sekolah, Tante mau pamit, ya. Habis ini mau ngelatih eskul soalnya."

"Loh? Kok, buru-buru banget, sih, Te?" Elma bertanya. "Ini tinggal empat jawaban lagi, loh."

Amara bangkit. Perempuan cantik berkerudung hitam itu mengelus surai Elma. "Di selesain besok aja gapapa. Lagian, kamu juga capek, kan? Istirahat aja dulu. Rileks sin punggung nya."

Akalanka [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang