34 || Godain bencong

35.6K 4K 671
                                    

[ happy reading! ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ happy reading! ]

🌩️🌩️🌩️

"Udah ga ada yang ketinggalan, kan?" Elma menggeleng seraya menggenggam tangan Alan.

Sekitar pukul enam pagi, Elma dan Alan berniat pulang ke rumah. Sepasang suami istri itu sudah merindukan tempat pulang mereka berdua.

"Bisa nggak jalan nya?" Elma memegang tangan Alan, kuat. Membantunya berjalan sampai ke lorong rumah sakit, takut-takut lelaki itu jatuh terjerembab.

"Bisa. Kamu gausah alay," Alan menepis pelan tangan Elma yang berada di area lengan nya.

"Yaudah, hati-hati."

Sedikit pincang, cowok tampan yang tengah mengenakan hoodie berwarna hitam, juga celana training itu melangkah terburu. "Bang Azam udah di depan?"

"Udah, tadi Bang Azam nelfon aku." Alan mengangguk. "Jangan cepet-cepet jalan nya, Alan. Nanti kamu jatuh,"

"Ck! Diem aja udeh. Gue kebelet ngising," Alan sedikit meringis. "Makanya jalan nya cepet,"

"Kok pake 'gue'?" Protes Elma. "Katanya harus pake 'aku, kamu'? Gimana, sih?"

"Gatau, lah. Mood-mood tan aja. Terserah, mau manggil 'lo, gue' atau 'aku, kamu' yang penting jangan manggil 'bebeb, ayang'," jelas Alan.

"Kenapa? Bebeb, ayang itu panggilan sweet, loh! Lo gamau?" Elma ikut merubah kosa kata nya.

Memang mengucapkan kata 'aku, kamu' jika tidak terbiasa di lidah akan terdengar aneh. Apalagi ke Alan, yang notabene musuh bebuyutan nya sedari kecil.

"Jijik, anjir! Mending pake, 'mamieh, papieh'," Alan menaik-turunkan kedua alis nya sembari tersenyum aneh.

"Setan! Jorok!" Elma menggaplok lengan cowok yang berada di samping nya lumayan keras.

"Lah? Why? Kita nanti, kan, juga bakalan jadi Mama, Papa. Gimana, sih? Ga punya nalar, ya?"

"Heh! Di perut gue aja masih kosong. Cuma ke isi sama lemak. Gausah ngayal jadi Mama, Papa." Elma berkacak pinggang.

Mengelus perut rata perempuan yang sedang menatap nya garang, kemudian berujar, "Yaudah, nanti kita buat supaya di dalem sini ada isinya."

"Lucu nggak, sih, kalo si Erlan manggil gue Papa? Kek .. Papa Alan? Aaaaa .. neomu sosweet!" Alan bertepuk tangan seraya tertawa tidak jelas.

Akalanka [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang