26 || ToD

38.8K 4.5K 666
                                    

happy 100k readers, babe!i am very grateful to all of you who have supported me, until now 💖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

happy 100k readers, babe!
i am very grateful to all of you who have supported me, until now 💖

bahagia selalu, dimanapun kalian semua berada! risma sayang kalian banyak-banyak 🤯💝

[ happy reading! ]

🌩️🌩️🌩️

Sudah terhitung sepuluh menit yang lalu, Alan terus-terusan menatap wajah Elma yang sedang menyantab makan malam di hadapan nya.

Merasa dirinya di perhatikan terlalu intens, Elma angkat suara. "Ngapain, lo? Makan sana!"

"Udah kenyang," jawab Alan seraya senyum-senyum sendiri.

Elma mengerutkan kening nya, heran. "Gajelas. Bilang aja masakan gue ga enak, kan? Padahal, tadi udah dibela-belain masak makanan kesukaan, lo."

Alan menyandarkan punggung nya di sandaran kursi. "Udah kenyang gue. Lo kaga liat, nih, udah abis dua piring. Kalo nanti abs gue ilang, lo harus tanggung jawab, ye."

"Palingan juga ilang dua. Jadi sispack nanti," Elma tertawa kecil. "Walaupun kotak-kotak di perut lo ilang, lo tetep ganteng kali."

Mendengar ungkapan Elma, sontak saja jiwa Alan serasa di awang-awang. Lelaki itu tak kuat menahan kaki nya yang seakan melemas di bawah meja makan. Tak lupa juga, jantung nya yang berdetak lebih cepat dari biasanya.

Semua badan nya menggigil, dan perutnya seakan di remas kuat. Juga, kedua telinga, dan wajah nya memerah, menahan rasa malu.

"Elma,"

Elma mendongak, mulutnya sedang sibuk mengunyah tempe yang dia cocol dengan sambal. "Apaan?"

"Lo udah suka, kan, sama gue? Ngaku aja, lo!" Tuding Alan, tanpa basa-basi.

"Enggak!" Tolak Elma, cepat.

"Halah," Alan bangkit. Cowok itu berpindah tempat di sebelah Elma. "Sekarang, lo liat mata gue."

"Lo ga liat, gue lagi makan?"

"Bentaran doang,"

Elma menghela napas. Dengan malas, netra hitam miliknya menatap netra hitam ke-cokelatan milik Alan. "Udah, nih."

Alan langsung menatap kedua pupil mata milik istrinya itu, dalam. Dia sedang mencoba menerka pikiran Elma. Sebagai pemanis, Alan menyunggingkan senyum tulus nya.

Akalanka [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang