38 || Elma hamil (?)

41.5K 4.3K 343
                                    

[ happy reading! ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ happy reading! ]

🌩️🌩️🌩️

Pukul satu dini hari selepas resepsi pernikahan sang kakak, Alan, dan Elma berniat pulang ke rumah. Untuk alasan, suami dari nyonya Gantari itu mengatakan kalau dia tak ingin mendengar suara bising dari kamar sebelah.

Yang dimaksud kamar sebelah ialah kamar Azam. Kalian tau sendiri, kan, emm .. malam pertama?

Jam satu lebih lima belas menit, dua anak manusia berbeda gender itu sudah sampai rumah. Rumah nya Elma, bukan rumah nya Alan alias kediaman Bratanadipta.

Mereka berdua langsung masuk ke dalam kamar, tanpa ada niatan sedikit pun untuk membersihkan badan. Terlebih Alan. Lelaki itu langsung ambruk ke kasur.

"Lan, kaos kakinya lepas dulu." Elma meletakkan tas selempang di belakang pintu.

"Emm .." Alan menggumam. Badan nya terasa sangat letih, meminta untuk di istirahatkan. Selagi, dia yang paling sibuk sendiri sewaktu di resepsi Azam. Mulai pagi tadi sampai menjelang malam hari ini.

"Lepas dulu kaos kakinya!" Elma berjalan ke arah ranjang. Melirik Alan yang kelihatan nya sudah tertidur pulas.

"Ck! Dasar kebo!" Dengan malas, perempuan itu melepaskan kaos kaki yang di pakai Alan dari kakinya. Kemudian, Elma meletakkan dua kaos kaki berwarna hitam semata kaki itu ke keranjang cucian.

Baru saja mau merebahkan diri di samping sang suami, tiba-tiba saja perutnya terasa mual. "Huek,"

Elma hendak bangkit menuju kamar mandi untuk memuntahkan isi perut, namun Alan malah memeluk pinggang nya, erat. Mencegahnya pergi. "Disini aja,"

Menepuk keras punggung tangan Alan yang berada di daerah pinggang seraya berujar, "Gue mau mun-Huek,"

Dia lepaskan pegangan sang suami dari pinggang nya secara kasar, lalu segera berlari ke arah kamar mandi. "Huek, huek .."

Alan yang mendengar suara muntahan Elma langsung bangkit berjalan menghampiri wanitanya. "Heh! Lo kenapa?"

"Gata-Huek .." perut nya seakan di tekan kuat dari dalam. Kedua tangan Elma bertumpu pada tembok kamar mandi, sedangkan tubuhnya sedikit dia rundukkan.

"Masuk angin?" Alan memijat tengkuk leher belakang Elma, seraya mengusap-ngusap punggung perempuan itu naik-turun. "Gue beli'in obat, ya?"

Menggeleng. "Gaus-Huek,"

"Lo tadi makan apaan di rumah? Waktu di resepsinya Bang Azam sama Kak Iris," Alan bertanya, khawatir. "Masuk angin, ya?"

Akalanka [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang