39 || Ngidam

38.1K 3.9K 520
                                    

[ happy reading! ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ happy reading! ]

🌩️🌩️🌩️

"Apa lagi, ya, yang kurang?" Alan mengelus dagu. Dia memperhatikan ranjang. Tempat Elma tidur. "Oh, bantal sebelah kiri."

"Alan, udah. Gue cuma hamil. Gausah alay," Elma menghela napas melihat tingkah lelaki itu. "Lo mau bikin benteng pertahanan, hah? Gue cuma mau tidur bentaran, bukan di serang sama musuh, Lan, Ya Allah .."

"Ck! Diem aja. Gue takut lo jatuh dari ranjang." Alan menyusun bantal-bantal sofa di pinggir ranjang sampai bertumpuk-tumpuk.

"Udah, sini boboan lagi. Bentar lagi mau subuh. Udah jam tiga, tuh." Elma menepuk-nepuk kasur di sebelahnya. "Sini, Lan .."

"Bentar," Alan masih sibuk menata bantal, tak menghiraukan ajakan istrinya. "Dah, beres. Kalo gini, kan, istri gue ga bakal jatuh dari kasur."

Merangkak mendekat ke arah Elma, kemudian merebahkan diri di samping perempuan itu. "Nah, kalo gini, kan, aman. Sini, peluk."

Dengan tampang kusut, Elma memeluk erat tubuh suaminya. "Udah, diem. Lo tiduran aja disini. Jangan berulah."

Alan merapikan anak rambut Elma yang menjuntai menutupi pipi sebelah kanan perempuan itu. "Makasih, ya."

Mengerutkan kening, bingung. "Buat?"

Mengecup singkat bibir ranum milik sang istri, lalu berujar tulus, "Semuanya, hehe."

Senyum Elma mengembang. Perempuan itu mengecup balik bibir milik lelaki di sampingnya. "Kembali kasih, sayang."

"Ah! Duh! Jantung gue!" Alan berujar histeris. "Gakuat, Ya Allah .."

Elma tertawa. "Ih! Apaan, sih? Cuma di panggil sayang doang heboh banget."

"Gini, nih, resiko punya jantung murahan. Kalo kaga seteres, ya, paregoy sembarangan." Ucapnya tak nyambung.

"Dih, kaga nyambung, oon!"

"Heh! Gaboleh ngomong kotor, Elma." Alan menegur. Tangan nya mengusap perut Elma yang masih rata. "Nanti si Erlan denger,"

"Emang bisa ngedenger?"

"Gatau juga, sih. Gue ngarang soalnya, hehe." Alan nyengir. "Tapi, kata si Rangga kalo orang lagi hamil, nggak boleh ngomong kotor."

"Kapan Papa pernah bilang gitu? Kok, gue nggak tau?"

"Dulu, waktu gue masih kelas satu SMP."

Akalanka [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang