40 || Keguguran (?)

34.3K 3.9K 631
                                    

[ happy reading! ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ happy reading! ]

🌩️🌩️🌩️

Dua bungkus nasi uduk, dan tiga gelas es jeruk berada di genggaman Alan. Lelaki itu berjalan ke arah mobil, hendak menuju ke rumah orang tua nya untuk memberitahukan perihal kehamilan Elma.

Namun langkah nya terhenti, saat melihat seorang anak kecil penjual koran keliling sedang di palak oleh sekumpulan orang dewasa tak dikenal.

Tak mengulur waktu, lelaki ber-hoodie hitam ke-abuan itu berjalan mendekat. "Ngapain, Bang?"

Empat orang bertubuh besar, nan tinggi itu menatap sang pemberi pertanyaan, tajam. Tanpa menjawab pertanyaan Alan, salah seorang dari mereka hendak menarik tangan anak kecil itu namun segera Alan tahan secepat mungkin.

"Sama anak kecil gaboleh kasar, Bang. Kaga pernah diajari etika, sama rasa kemanusiaan, ya? Ini masih kecil, loh." Alan menggeser tubuh mungil bocah lelaki berbaju lusuh itu ke belakang tubuhnya.

"Emang lo siapa? Gausah ikut campur!" Orang itu mendorong pundak Alan. "Lo itu masih bocah. Gausah belagak jadi pahlawan kesiangan!"

"Serah gue, lah! Mau gue jadi pahlawan kek, mermaid kek, ultramen kek, selag-"

Rahang Alan di cengkram kuat. "Pergi. Jangan sok ikut campur!"

"Gausah pegang-pegang!" Alan menepis kasar tangan pria itu dari rahang nya. "Bukan mahra-"

Bugh.

Tak siap mendapat serangan mendadak, tubuh Alan hampir limbung menimpa anak kecil di belakang nya. "Dek, kamu tunggu di samping mobil Abang aja, ya. Sekalian tolong bawain ini. Takut jatuh, nanti pacar nya Abang marah."

Bocah itu mengangguk. Dia menunjuk mobil berklir putih dekat pohon mangga. "Itu, Kak?"

"Iya, kamu tunggu disana, ya. Jangan kesini," Alan menepuk puncuk kepala bocah itu dua kali seraya tersenyum lebar.

Sepeninggal bocah penjual koran itu, Alan maju selangkah mendekati ke-empat orang dewasa yang tak jauh dari tempatnya berdiri. "Sini maju. Lawan gue."

Menatap Alan, remeh. "Palingan juga sek-"

Bugh.

Tanpa aba-aba, suami dari Elma itu menendang tulang kering, tak lupa meninju rahang, pelipis mata, dan tulang hidung pria yang berani memukulnya tadi. "Lemes bener tu mulut. Situ laki apa anak gadis?"

Akalanka [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang