05 || Upil aesthetic

52.2K 4.6K 467
                                    

[ happy reading! ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ happy reading! ]

🌩️🌩️🌩️

"ALAN!" Azam menggedor pintu kamar saudara kandung nya itu dengan brutal, tak lupa suara teriakan lantang nya yang mengiringi.

"ALAN! LO, DIPANGGIL MOMMA DI SURUH KEBAWAH!" Tak kunjung mendapat sahutan, dia akhirnya membuka pintu kamar.

Berdecak kasar ketika mendapati posisi tidur Alan yang tak senonoh. Pantat yang menungging runcing, sedangkan kepala nya berada di bawah selimut.

"LAN!" Azam membentak, berusaha membangunkan Adek nya. "Lo tidur, apa mati, sih, anjing?!"

"Hm," Alan menggumam samar.

Berjalan mendekati ranjang, lantas dia tepuk pantat dari remaja yang selalu membuatnya naik darah itu.

Plak!

"Anjing!" Alan spontan terduduk. "Lo, apaan, sih, Bang? Ini masih pagi! Gausah ngajak gelud!"

"Lo disuruh Momma ke bawah, buat sarapan pagi, oon!"

"Hm, ya-ya. Udah sana! Pergi! Syuh!" Dengan muka bantal, juga nyawa yang belum terkumpul secara sempurna, Alan mendorong lengan Azam menjauh dari ranjang.

Kemudian, lelaki itu kembali merebahkan tubuhnya di ranjang. Jujur, punggung nya masih terasa nyeri, selepas jatuh dari genteng di rumah Elma.

"Bangun," Azam mendesis menyeramkan. "Bangun, Akalanka Mirza Bratanadipta!"

Menghembuskan napas pelan. "Iya, sayang. Nanti gue bangun, sekarang lo keluar dulu. Understand, dear?"

Sebal karena bocah ingusan itu tak kunjung menuruti perkataan nya, Azam dengan beringas menyeret kaki Alan menjauh dari ranjang, hingga remaja itu terlentang di lantai.

"Mampus, lo!" Sang pelaku berujar puas, lantas dengan santai berjalan pergi hendak keluar kamar.

"Eh, mau kemana?" Alan mencekal kaki Azam. "Balikin dulu, gue ke kasur!"

"Lepasin,"

"Gamau!" Alan menggeleng, seraya memasang wajah mengejek. "Angkat gue dulu ke kasur, abis itu kaki lo gue lepasin."

"Le-pas!" Tekan Azam disetiap kata.

Bukan nya merasa takut akan tatapan tajam, juga desisan mengerikan yang keluar dari mulut sang Kakak, ajaibnya, Alan malah melorotkan celana yang dikenakan Azam.

Akalanka [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang