Akalanka [Completed]

20 || Sayang katanya

[ happy reading! ]

🌩️🌩️🌩️

"ASTAGFIRULLAH! LO NGAPAIN TIDUR SERANJANG BARENG GUE?" Alan berteriak keras, tak lupa menyelimuti tubuh nya sebatas pundak.

"El! Bangun, El!" Ditepuknya kedua pipi Elma secara bergantian sedikit kasar.

"Enggg," dengan malas, Elma membuka kedua matanya. "Apaan?"

"Lo ngapain tidur seranjang sama gue?" Alan bertanya heboh. "Mepet banget lagi sama badan gue,"

Memicingkan mata curiga, tak lupa jari telunjuk yang mengarah ke Elma. "Lo kaga ngambil keperjakaan gue, kan? Ngebet banget, sih, lo mau punya anak? Gue belom siap. Gue ini masih suci! Masih kecil!"

Elma menghela napas kasar. Selanjutnya, dia arahkan bantal guling yang ada disamping nya tepat ke wajah Alan.

"Sembarangan, lo! Tadi malem sama Bang Azam ngapain aja sampe mabuk? Lo nggak macem-macem, kan?" Elma menatap Alan penuh selidik.

"Dikit, sih,"

Elma mendelik. "HEH!"

Alan terkekeh. Cowok itu menyandarkan tubuh nya di sandaran ranjang, sembari memijat pangkal hidung. Kepalanya masih terasa pusing.

"Bercanda. Gue tadi malem cuma minum doang lima gelas. Ga sampe macem-macem sama cewek. Paling mentok Bang Azam gue grepe-grepe di mobil,"

Alis Elma tertaut. "Alan,"

Yang dipanggil menoleh. Kedua matanya terlihat memerah, menahan rasa kantuk yang masih tersisa. "Apa?"

"Lo," Elma menggantungkan ujaran nya. "Lo ga homo, kan?"

Mendengar pernyataan Elma, Alan spontan tersedak air liurnya sendiri. Cowok itu terbatuk, seraya memukul-mukul dada nya pelan.

"Lo ga homo, kan, Lan?" Elma kembali mengulang pertanyaan nya. "Jangan, Lan. Sumpah. Homo itu dosa. Nanti, deh, kalo gue udah cinta sama lo, tiap hari bakalan gue kasih jatah. Tapi, jangan sampe lo belok. Apalagi, sama Abang Azam. Kasian dia, mana masih muda,"

Berakhirnya dialog Elma, langsung disambut dengan tawa riuh dari Alan. "Lo bego, oon, apa pura-pura sinting, sih?"

"Kok, lo malah ngatain gue?!"

Alan mendekat. Dia menangkup kedua pipi Elma. Ditatap nya kedua netra cokelat kehitaman itu, dalam. "Dengerin, ya, Mbak Elma Ainayya Gantari. Suami lo ini, mana mungkin bisa belok kalo punya bini secantik, dan segemes ini?"